Dewi Lestari (Foto: Antara)
Dewi Lestari (Foto: Antara)

Dua Film Paling Memuaskan Dewi Lestari

Dhaifurrakhman Abas • 23 Juli 2020 21:15
Jakarta: Penulis Dewi Lestari mengaku puas dengan kehadiran film Filosofi Kopi yang diadaptasi dari cerpen karangannya. Sebab film tersebut tak memangkas alur cerita yang terdapat dari cerpen tersebut.
 
"(Paling puas) Filosofi Kopi. Karena tak ada penyusutan cerita atau jalan cerita yang diubah," kata penulis yang kerap disapa Dee tersebut dalam Ngobrol Daring Dari Buku Ke Layar Lebar yang disiarkan Studio PFN dan Medcom.id, Kamis 23 Juli 2020.
 
Dee mengatakan, biasanya seorang penulis novel kurang puas ketika karyanya diadaptasi menjadi film. Karena film tak mampu menyuguhkan cerita yang ada di dalam novel seratus persen dengan alasan durasi hingga pendanaan. Hal ini justru berbeda dari cerpen Filosofi Kopi karangannya yang justru memiliki alur cerita lebih kaya ketika diadaptasi menjadi film.

"Filosofi Kopi, menurut saya, dia punya keuntungan karena berangkat dari semesta kecil, menjadi besar. Justu jadi menarik ketila difilmkan, dari yang enggak ada karakter jadi ada tambahan. Dan jalan crritanya menjasi besar," ujarnya.
 
Tak hanya Filosofi Kopi, Dee juga mengaku puas dengan adaptasi novel karangannya yang dijadikan film Perahu Kertas. Di film ini, Dee dilibatkan sebagai penulis skenario hingga menggarap musik di beberapa adegan penting.
 
"Pribadi saya puas dengan Perahu Kertas. Apalagi keterlibatan saya kompleks di sana. Menjadi tak terlupakan ketika membantu buat soundtracknya. Dan Mas Hanung membebaskan saya membuat lagu untuk adegan ini. Pengalaman Perahu Kertas adalah guru terbaik," terang penulis 44 tahun tersebut.
 
Selesai menggarap film Perahu Kertas, Dee bilang, dirinya mendapat ilmu mengenai cara menulis novel dengan lebih efisien. Ini karena dirinya dilibatkan sebagai penulis skenario di film tersebut.
 
"Setelah Perahu Kertas, ketika menulis buku lagi, saya jadi ter-upgrade. Saya jadi peka sama tempo, efisiensi, dan membuat cerita sepadat mungkin. Karena semua apa yang kita tulis itu diuji. Jadi kita enggak bisa terbelenggu di kalimat berbunga-bunga," tandas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan