Cakra Buana mengisahkan sosok pria Sunda bernama Cakra yang sudah lama hidup di kota. Karena suatu hal, Cakra harus pulang ke kampung halaman dan menetap di tanah Pasundan yang sedang kemarau.

Sepanjang dialog, Cakra menggunakan bahasa Sunda yang diucapkan dengan berdendang.
"Inspirasinya datang ketika saya pulang kuliah dari San Francisco. Ke Indonesia, saya seperti susah (gegar budaya), itu seperti tokoh Cakra dalam film ini," kata Massimo saat ditemui Metrotvnews.com, di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/9/2015).
Cakra Buana berdurasi 85 menit. Massimo memproduseri sekaligus menulis naskah film ini bersama Getar Jagatraya, putra almarhum Didi Petet.
Musik dalam film ini keseluruhannya digarap oleh Enry Johan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News