Pada Jumat (11/9/2015), sekuel The Maze Runner, Maze Runner: The Scorch Trials, mulai tayang di Indonesia.
Maze Runner: The Scorch Trials menceritakan kehidupan para penyintas (mereka yang selamat dan bertahan hidup) paska-keluar dari labirin yang dikisahkan di film terdahulu.
Thomas (Dylan O’Brien) bersama rekan-rekannya yang tersisa mendapat kejutan ketika kembali bertemu Teresa (Kaya Scodelario) dalam sebuah laboratorium yang mereka pun tidak tahu fungsinya.
Dalam kompleks laboratorium sekaligus asrama misterius itu, para penyintas yang skeptis terhadap apa yang menimpa mereka mencoba meloloskan diri. Namun, jalan yang mereka tempuh juga tak lebih mudah saat berada di labirin.
Para penyintas-penyintas yang sebelumnya tak muncul di The Maze Runner pun kali ini diceritakan. Mereka bergabung dengan kelompok Thomas. Tujuannya satu, memperjuangkan nurani dan kebenaran yang mereka percaya.
Wes Ball terbilang sukses sebagai sutradara dua seri The Maze Runner. Hal itu ditandai dengan penggarapan drama yang tepat hingga membuat penonton tak kalah berdebar-debar. Seolah merasakan apa yang kelompok Thomas hadapi.
Pada sekuel ini, kepingan teka-teki tentang apa yang sebenarnya terjadi pada dunia terungkap. Tentang siapa kelompok WICKED dan tujuannya melakukan uji coba gila pada sekelompok manusia. Selain itu, sebuah harapan baru muncul dan memberi angin segar bagi para penyintas untuk bisa melanjutkan perjuangan.
Seperti The Maze Runner, seri The Scorch Trials mempertontonkan efek visual yang apik. Nyaris tanpa cela. Tata suara dalam film juga sangat terasa padu dengan cerita, sehingga membuat penonton semakin larut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
