Pengakuan itu disampaikan Reza saat menjadi narasumber dalam acara Penayangan & Bedah Film HAM 2025 yang digelar Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham RI) bersama Eagle Institute Indonesia (EII) dan ID.M di Djakarta Theatre XXI, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Desember 2025.
“Hampir diberhentiin syuting karena lagi masa Pilkada waktu itu. Jadi saya inget banget, tapi ini kejadian lucu ya, bukan sesuatu yang gimana-gimana," ujar Reza Rahadian.
Kesalahpahaman tersebut rupanya bermula ketika salah satu pasangan calon legislatif mengira Reza dan tim produksi filmnya dianggap tengah membuat video kampanye untuk rival politik mereka di kawasan dekat lokasi syuting tersebut.
"Jadi kami syuting terus salah satu calon merasa bahwa saya lagi syuting campaign untuk calon yang lain. Saya bingung, 'hah calon yang lain? Calonnya aja saya gak tau siapa?'," ungkapnya Reza sambil tertawa.
Situasi semakin runyam ketika diketahui bahwa lahan di belakang lokasi syuting merupakan milik pihak yang mendukung pasangan calon tersebut. Reza menuturkan bahwa tiba-tiba sejumlah orang datang dan meminta proses syuting dihentikan sementara, meski seluruh perizinan mereka telah lengkap.
“Tiba-tiba datanglah pihak yang merasa kami enggak boleh syuting dulu. Padahal izin dari polisi, pemerintah daerah, semuanya sudah lengkap. Karena syuting itu kan enggak bisa sembarangan,” jelasnya.
"Ternyata kami syuting di tempat di mana tanah di belakang tempat itu adalah milik pasangan yang sedang mendukung paslon tersebut," kata Reza.
Kesalahpahaman itu akhirnya bisa diluruskan setelah tim menunjukkan seluruh dokumen resmi. Reza juga menegaskan bahwa film Pangku sama sekali tidak ada kaitannya dengan unsur politik.
"Sempat ada kedala itu, and then we make it clear gitu. Karena memang papernya udah lengkap. Saya cuma bilang, ‘ini enggak ada urusan sama paslon mana pun’. Tapi mereka tetap curiga, ‘ini pasti buat campaign kan, Mas?’ Bukan, gak ada hubungannya sama campaign. Ini filmnya lain gitu," tutup Reza Rahadian.
Prestasi Gemilang Film Pangku

Pangku merupakan film debut produksi rumah produksi Gambar Gerak, yang didirikan oleh Reza Rahadian dan Arya Ibrahim. Film ini dibintangi oleh deretan aktor-aktris Tanah Air berbakat, seperti Claresta Taufan, Christine Hakim, Fedi Nuril, dan Devano Danendra.
Karya debut Reza Rahadian sebagai sutradara ini bahkan sukses meraih empat piala FFI 2025, termasuk kategori paling bergengsi yaitu Film Cerita Panjang Terbaik, yang berhasil mengungguli empat kandidat film kuat lainnya seperti JUMBO, Pengepungan di Bukit Duri, Perang Kota, dan Sore: Istri dari Masa Depan.
Selain itu, mereka juga berhasil memboyong piala dari kategori Penulis Skenario Asli Terbaik (Reza Rahadian & Felix K. Nesi), Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik (Christine Hakim), dan Penata Artistik Terbaik (Eros Eflin).
Tak hanya di dalam negeri, Pangku juga mencatat prestasi di kancah internasional. Film ini meraih sejumlah penghargaan di Busan International Film Festival (BIFF) 2025, termasuk KB Vision Audience Award, FIPRESCI Award, Central Asia Cinema Award, dan Face of the Future Award.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News