Lea berperan sebagai karakter Zahra di sinetron tersebut. Adapun Zahra merupakan istri ketiga dari karakter Tirta yang diperankan oleh Panji Saputra.
Mempercayakan Lea berperan sebagai Zahra dinilai tak pantas. Mengingat, Lea masih berusia 14 tahun. Usia tersebut dirasa tak pantas karena belum masuk dalam kategori usia pernikahan. Kritik pun semakin tajam karena Lea juga memainkan adegan mesra di satu ranjang dengan suaminya yang bernama Tirta dalam sinetron tersebut.
Kontroversi sinetron itu pun lantas menarik banyak perhatian publik, termasuk di kalangan artis. Salah satunya adalah Tissa Biani. Ia pun menilai kejanggalan-kejanggalan peran dalam sinetron Zahra sudah banyak terjadi dalam sinetron masa kini.
"Sebenarnya dari dulu sudah banyak cerita kayak gini. Tetapi, baru sekarang ada perhatiannya," ujar Tissa lewat Instastory di akun Instagram miliknya.
"Pemain yang masih di bawah umur banyak berperan menjadi karakter gadis dewasa yang harus melakoni adegan yang tidak sesuai umurnya. Sedangkan kalau kita perhatiin Indonesia zaman sekarang, orang yang di umur 21+ malah banyak mendapatkan peran anak sekolahan. Jadi kebalik," lanjutnya.
Lebih lanjut, Tissa berharap semua kontroversi di sinetron Zahra bisa menjadi pembelajaran baik untuk menjadikan kualitas industri film dan sinetron di Indonesia semakin baik.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua para pekerja seni," tutupnya.
Saat ini, sinetron Suara Hati Istri Zahra sudah mendapat tanggapan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Mereka juga sudah melayangkan teguran kepada Indosiar. Bahkan, KPI meminta agar Lea bisa digantikan oleh aktris yang sudah berada di atas 18 tahun untuk memainkan peran Zahra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News