"Enggak ada penayangan film sebenarnya. Cuplikan-cuplikan film tapi walau bagaimanapun memang dari EO-nya, dari Ergo and Co kayaknya ada datang dan tim kami juga ada datang untuk koordinasi atau klarifikasi menjelaskan bagaimana kondisinya bahwa kami tidak ada acara komersial, cuplikan-cuplikan dan lain-lain," kata Andika Surya Pratama, Head Marcomm Meikarta dihubungi Medcom.id, Jumat 5 Juni 2020.
Dikonfirmasi lebih lanjut mengenai film Susah Sinyal dan komunikasi dengan Chan Parwez, Andika mengatakan saat penayangan cuplikan baru masa percobaan. "Ada tim kami yang memang sudah ketemu segala macam untuk menjelaskan. Mungkin salah paham atau bagaimana," jelas Andika.
Andika berulang kali menyebut Ergo and Co, juga ketika menjabarkan tujuan dibuatnya Meikarta Drive Thru Dine In. Acara berbasis makan di dalam mobil disebut sebagai hiburan di tengah area komersial.
"Kalau kami sendiri mengadakan itu acara adalah agar komersial area di District 1 ini gairah kembali, ekonomi kembali meningkat. Jadi kerja sama dengan, partner Ergo and Co untuk mengadakan entertainment di situ," kata Andika Surya Pratama.
Pertengahan Mei lalu, Medcom.id berbincang dengan Founder Ergo and Co, Adam Hadziq. Dalam perbincangan tersebut membahas perihal rencana teknis drive-in cinema di Jakarta, bukan Cikarang, Bekasi. Adam tidak menyebutkan adanya kerja sama dengan Meikarta.
Dalam siaran resmi Meikarta, Drive Thru Dine In berkapasitas 30 mobil di area lahan parkir dengan durasi maksimal 1,5 jam. Pengunjung tak dikenakan biaya apapun selain makanan yang dipesan untuk disantap.
"Jadi tetap yang masuk dicek suhu, mobil yang masuk pengendaranya dicek suhu semua, pakai hand sanitizer, bisa pesan makanan, makan di mobil, makanannya juga kita pakai plastik terus kami bersihkan dulu, dikasih ke mereka," kata Andika.
"Sambil makan, kami kasih entertainment, gratis, enggak pakai pungutan apapun baik parkir maupun cuplikan-cuplikan atau film-film yang baru hari ini tayang," kata Andika.
Drive Thru Dine In Meikarta disebut mulai resmi Jumat, 5 Juni 2020. Acara berlangsung sejak pukul 14.00 WIB. Andika melanjutkan, ada tiga film dari First Media yang telah ditayangkan.
"Yang sudah ada film baru sekarang. Baru hari ini. Kami ada film yang diproduksi oleh First Media Production, sutradaranya Pak Henry Riady itu ada tiga film namanya film Sepuluh, Mika, dan Blusukan. Jadi kemarin-kemarin masih trial segala macam dan tidak ada komersial apapun, itu intinya," kata Andika.
Belum lama ini Produser Starvision Plus Chand Parwez berang lantaran film produksinya, Susah Sinyal disebut tayang secara ilegal di Meikarta. Parwez menyayangkan tak ada izin kepadanya untuk menayangkan film Susah Sinyal di area Meikarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News