Akatara 2018 (dok BEKraf)
Akatara 2018 (dok BEKraf)

Triawan Munaf Sebut Investasi di Sektor Perfilman Semakin Kuat

Purba Wirastama • 23 September 2018 11:59
Jakarta: Forum pendanaan film Akatara ke-2 telah digelar di Jakarta selama tiga hari pada 18-20 September 2018. Dari 40-an proyek film produksi, hingga kini sudah ada delapan proyek yang meraih komitmen dukungan dari sejumlah mitra Akatara.
 
Proyek-proyek ini, yang diseleksi dari 343 proposal submisi, dipresentasikan kepada para mitra Akatara 2018 di Djakarta Theater selama dua hari. Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf menyebut bahwa dibandingkan tahun lalu, perusahaan yang terlibat di Akatara tahun ini semakin banyak.
 
"Ini menunjukkan arah iklim investasi perfilman akan semakin kuat. Ini sesuatu yang positif. Semoga tahun depan akan lebih banyak lagi korporasi, BUMN, lembaga donor, dan lembaga pembiayaan lain yang hadir di Akatara," kata Triawan dalam keterangan pers.

Sejumlah mitra itu antara lain Lokomotifilms, Go-Studio, Indoserling, BASE, Tuta Investasi Media International (TIMI), Viddsee, Visinema Group, ButtonIjo, Timeless Production, ADM Technology, Fourmix, Ideosource, Iflix, dan Viu. Ada juga perusahaan perbankan seperti BNI, BNI Syariah, BCA, dan MANDIRI Institute. Lalu ada Komisi Film Daerah (KFD) dari sejumlah kota dan provinsi.
 
Kendati mitra cukup banyak, baru sebagian saja yang berani memberikan komitmen dukungan langsung setelah Akatara, yaitu Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) Kemdikbud, KFD, Viddsee, ADM, serta Fourmix. Sebagian investor lain butuh waktu lebih lama untuk memutuskan dukungan yang akan diberikan. 
 
Pusbangfilm memberi dukungan dana Rp70 juta bagi dua proyek film pendek, yaitu film cerita Sosak (Muthi'ah Khairunnisa) sebanyak Rp40 juta dan dokumenter Permas (Ni Luh Putu Indra Dewi Anjani) sebanyak Rp30 juta. 
 
Selain untuk produksi, Pusbangfilm memberi dukungan Rp40 juta kepada proyek non-produksi Passikola Film (Muhammad Khalis) asal Makassar. Passikola Film juga mendapat dukungan teknologi dan teknis dari ADM. Kemudian, ADM juga memberi dukungan serupa bagi M-Docs Channel (Syaiful Halim) dan Pendekar Creative Center (Setyo Winarko). 
 
Golek Garwo, proyek dokumenter pendek dari sutradara Wahyu Utami (The Unseen Words) dan produser Damar Ardi, mendapat dukungan baru dari dua pihak. Platform streaming Viddsee memberi dukungan distribusi daring senilai Rp70 juta. Lalu Fourmix Studio memberi dukungan fasilitas audio pasca-produksi. 
 
Dukungan serupa dari Fourmix juga diberikan kepada proyek film cerita pendek Raga (Guruh Nusantara).
 
KFD dari empat provinsi/kota memberi dukungan bagi empat proyek film cerita panjang. Ada KFD Bojonegoro untuk Autobiography (Makbul Mubarak) dan KFD Siak untuk Iqro 2 (Iqbal Alfajri). Dua proyek ini pernah dipresentasikan dalam Akatara 2017.
 
Kemudian, ada KFD Bandung untuk Menjelajah Dunia (Iqbal Alfajri) dan KFD Yogyakarta untuk Anak-anak Merdeka (Sergius Sutanto). Dua proyek ini adalah film anak yang dikembangkan dari Lomba Cipta Lagu Anak 2018.
 
Akatara digelar sejak 2017 oleh BEKraf dan Badan Perfilman Indonesia (BPI). Rencananya, forum pendanaan ini akan menjadi agenda rutin tahunan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan