"Sekarang lebih mudah karena yang season pertama kita masih terikat timeline film, emosi juga masih harus menyesuaikan emosi di film," kata Arie Kriting di Jakarta Selatan, Kamis, 12 Desember 2019.
"Kalau season dua karena timeline adalah setelah film CTS, enam bulan lebih, kita jadi lebih bebas eksplore karakternya," lanjut Arie.
Dia mencontohkan, CTS Series Season 1 masih terbebani karakter Ko Afuk di film. Sementara dalam CTS Series Season 2 yang berjalan enam bulan setelah film, lebih mudah untuk menggali karakter Ko Afuk.
"Jadi jangan sampai memainkan komedi yang membuyarkan karakteristik," terang Arie.
Perbedaan CTS Series Season 2 dan 1 juga tampak pada pengembangan cerita. Cerita yang berangkat dari karya Ernest Prakasa kali ini bakal lebih banyak ditangani Bene Dion, bersama Arie Kriting dan Soleh Solihun di bidang penyutradaraan. Ernest Praksa berperan sebagai head writer di departemen penulisan naskah. Sebab, produksi CTS Series Season 2 juga bertepatan dengan produksi film Imperfect.
"Untuk season dua kelihatan sentuhan Bene sampai sejauh mana. Kita mengikuti sentuhan Bene Dion. Kita selang seling. Kita pegang yang mana, dia yang mana. Kalau kita bingung karakternya tanya sama Bene. Buat saya season dua lebih fun karena lebih bebas untuk eksplorasi," kata Arie Kriting.
Film ini juga melibatkan Ardith Erwandha sebagai konsultan komedi. Menurut Arie, peran ini penting untuk mengatur komika dalam menyampaikan materi komedi dalam serial.
"Dia menjaga supaya tone komedinya enggak out of context, masih satu irama," kata Arie Kriting.
Cek Toko Sebelah Series Season 2 turut menghadirkan cerita segar dari kehadiran Morgan Oey, Anggika Bolsterli, dan Soleh Solihun. CTS Series Season 2 bakal dirilis dalam 18 episode. Nantinya, sembilan episode tayang lebih dulu. Sisanya bakal ditayangkan beberapa bulan ke depan.
CTS Series Season 2 tayang di HOOQ sejak Kamis, 12 Desember 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News