"Kita tetap mengupayakan rehabilitasi. Pengguna wajib direhabilitasi. Kita menunggu proses assesment, begitu saja," kata Aga Khan dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis, 25 Juli 2019.
Hasil assesment setidaknya akan keluar dalam waktu dua hari. Aga Khan mengungkapkan upaya ini mencegah Jefri Nichol stres di usia muda.
"Jefri Nichol tertekan, stres. Untuk itu kita butuh rehabilitasi secepatnya karena dia seorang yang masih rapuh umurnya 20," kata Aga.
Selaras dengan pernyataan Jefri Nichol tentang alasan penggunaan narkotika, Aga Khan menjelaskan Jefri Nichol khilaf dan memakai ganja karena penat dengan pekerjaan.
"Dia mengakui khilaf dan karena terpengaruh jadwal syuting yang padat," kata Aga.
Jefri ditangkap saat tengah berbelanja di supermarket kawasan Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin malam, 22 Juli 2019 pukul 23.30 WIB. Saat itu, Jefri digeledah dan ditemukan kertas papir. Operasi belanjut ke kediaman Jefri, apartemen berinisial A kawasan Kemang, Jakarta Selatan dan ditemukan barang bukti ganja seberat 6,01 gram.
Ditangkapnya Jefri Nichol sekaligus mempertanyakan kelangsungan proyek-proyek film yang melibatkannya. Untuk proyek film bersama Robby Ertanto, Jefri bekerja sama dalam film Jakarta Vs. Everybody dan The Exocet. Film lain yang melibatkan Jefri yakni Habibie & Ainun 3 serta film Bebas. The Exocet sendiri rencana awal syuting pada 24 Juli kemarin tetapi batal lantaran Jefri dan Ertanto tertangkap atas kepemilikan ganja.
Hingga saat ini polisi masih memburu pemasok ganja untuk Jefri Nichol berinisial T.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id