Dengan iringan paduan musik gamelan Bali dan musik elektronik, pertunjukan yang sebelumnya pernah ditampilkan di Singapura dan Bali ini akan juga ditampilkan ke hadapan para penikmat seni Yogyakarta pada 5 Desember 2024 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas serta Jakarta pada 13 - 15 Desember 2024 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.
“Sebelum memulai rangkaian tur internasionalnya, kami ingin Cine-Concert Samsara dapat disaksikan oleh penonton di Jakarta dan Yogyakarta. Jakarta kami pilih karena, selain menjadi salah satu pusat kesenian di Indonesia, permintaan untuk menghadirkan Cine-Concert Samsara di Jakarta sangat besar,” kata produser Cine-Concert Samsara, Gita Fara di Jakarta Pusat, Jumat, 15 November 2024.
Sementara Yogyakarta dipilih karena bertepatan dengan penyelenggaraan Jogja-NETPAC Asian Film Festival, yang mana film Samsara akan menjadi pembuka festival, dan Cine-Concert-nya.
“Samsara adalah karya yang harus bisa diapresiasi oleh banyak orang, karena karya ini membangun sebuah inovasi diskusi dan dialog yang baru. Dengan ruang tayang dan distribusi yang semakin beragam, sebuah karya seperti Samsara bisa melakukan transformasi ke berbagai bentuk,” ucap sang Sutradara, Garin Nugroho.
baca juga: Garin Nugroho Rilis Film Musikal Pertamanya, Dibintangi Nicholas Saputra dan Amanda Rawles |
Garin mengatakan Samsara perlu untuk dipentaskan di Yogyakarta dan Jakarta agar tercipta banyak diskusi-diskusi dan dialog-dialog baru. Samsara berarti terlahir kembali, menurutnya jika masyarakat Indonesia tidak menonton Samsara artinya tidak merasakan terlahir kembali.
Sinopsis Samsara
Samsara berlatar tempat di Bali pada tahun 1930-an. Bercerita tentang seorang pria dari keluarga miskin yang ditolak lamarannya oleh orang tua kaya dari perempuan yang dicintainya.
Dia melakukan perjanjian gaib dengan Raja Monyet dan melakukan ritual gelap untuk mendapatkan kekayaan. Namun, dalam prosesnya, ritual tersebut justru mengutuk istri dan anaknya hingga menderita.
Samsara menampilkan banyak elemen pertunjukan tradisional Bali seperti orkestra gamelan, tari tradisional, topeng, dan wayang yang dipadukan dengan musik elektronik digital serta tari dan topeng kontemporer.
“Dalam Cine-Concert Samsara ini, penikmat seni akan disuguhkan dengan pengalaman sinematik yang mengesankan dan apik. Perpaduan bentuk seni kontemporer dengan nuansa, dan tradisi Indonesia, khususnya Bali masa lalu,” ucap Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian.
Renitasari berharap Samsara selain dapat menghibur, film ini juga bisa menambah wawasan para penikmat seni. Pesan moral yang terkandung dalam Pertunjukan Cine-Concert Samsara ini semoga dapat tersampaikan dengan baik ke hadapan para penikmat seni.
“Agar kedepannya para penikmat seni semakin mengapresiasi dan menyelami karya seni yang sarat akan nilai dan kekayaan budaya,” sambungnya.
Perpaduan Musik Tradisional dan Modern
Dalam film Samsara, musik Gamelan Bali dibawakan oleh Wayan Sudirana, seorang komposer musik dan etnomusikolog lulusan University of British Columbia, Kanada. Ia mempelajari musik kuno Bali, berbagai tradisi musik dunia, dari Korea, Ghana, dan India, serta musik klasik barat.
Selain itu, musik elektronik digital dibawakan oleh grup musik Gabber Modus Operandi, yaitu Kasimyn dan Ican Harem, yang menyajikan hasil persilangan beberapa genre musik. Mereka berkolaborasi dengan bintang musik internasional, Bjork, dalam albumnya, Fossora (2022).
Produksi Samsara juga turut menampilkan seniman dan penari ternama Indonesia dan Bali, di antaranya Gus Bang Sada, Siko Setyanto, Maestro tari I Ketut Arini, Cok Sawitri, Aryani Willems, koreografer Ida Ayu Wayan Arya Satyani, dan penari-penari dari Komunitas Bumi Bajra, Bali.
Samsara juga melibatkan para pembuat film yang telah berpengalaman dan mendapatkan penghargaan atas karya-karyanya. Mereka adalah produser Gita Fara, penata busana dan kostum Retno Ratih Damayanti, penata artistik Vida Sylvia, dan sinematografer Batara Goempar, I.C.S.
“Samsara adalah sebuah proyek yang memiliki kekuatan dan bisa mengangkat film Indonesia ke kancah internasional. Semua elemen dalam film ini, baik sutradara, aktor, penata musik, scoring, dan semua yang terlibat membuat sebuah orkestrasi baru di dunia perfilman, dan itu menjadi kekuatan dalam film ini,” tutur Executive Producer dan Pemain Cine-Concert Samsara, Ario Bayu.
Ario berharap penikmat film dapat menyambut pertunjukan Cine-Concert Samsara di Yogyakarta dan Jakarta dengan penuh semangat dan bagi siapapun yang menonton, dapat mengambil pengalaman baru yang tidak pernah dirasakan sebelumnya.
Setelah dipentaskan di Yogyakarta dan Jakarta, tahun depan pertunjukan Cine-Concert Samsara akan berkeliling ke banyak negara. Perth, Australia menjadi negara pertama digelarnya Cine-Concert Samsara di tahun 2025. Cine-Concert Samsara akan digelar pada 21 Februari 2025 pukul 20.00 AWST, di Perth Festival, Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id