“Selain mendampingi Pak Jokowi, kami ke Disney itu atas inisiatif Bekraf sendiri karena kebetulan kami ke West Coast, dan headquarters Pixar di San Francisco, lalu di-setting pertemuan dengan Pixar dan Disney, penjajakannya memang mereka bisa membuat folklore film dari mana saja,” kata Ricky Pesik, Wakil Kepala Bekraf, kepada Metrotvnews.com, saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis 5 November 2015.
Ricky mengatakan bahwa, film memiliki multi-layer effect yang sangat berpengaruh terhadap berbagai sektor industri di Indonesia, terlebih jika film tersebut digarap oleh Hollywood.
Pertemuan antara Bekraf dengan pihak Disney dan Pixar lantas membuka kesempatan-kesempatan baru, termasuk soal kemungkinan diangkatnya cerita rakyat Nusantara ke layar lebar oleh rumah produksi animasi paling wahid di dunia itu.
"Dalam pertemuan itu diungkapkan ketertarikan, mereka juga punya pengetahuan di Indonesia punya banyak folklore. Dia minta tolong kepada Bekraf dilontarkan beberapa ide. Tapi kelanjutannya kan mereka sendiri (yang menentukan), Anda tahu Pixar kalau bikin film butuh beberapa lama, mungkin empat atau tahun lagi. Tapi betul mereka tertarik, karena banyak potensi folklore bisa diolah,” tukas pria berkacamata itu.
Ricky juga menjelaskan bahwa pertemuan dengan pihak Disney bukan kali ini saja terjadi. Tim Disney sebelumnya sudah pernah datang ke Indonesia, dan juga sempat mengadakan pertemuan di Hong Kong.
Beberapa tahun terakhir, Indonesia memang cukup dilirik sebagai pasar potensial film global. Promo-promo film Hollywood pun cukup masif digelar di sini. Pada Agustus lalu, sutradara film animasi Inside Out, Pete Docter, sempat mengunjungi Jakarta dalam rangkaian promo filmnya. Inside Out merupakan film garapan Pixar dan Disney.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id