Adegan film Wiro Sableng (Foto: lifelike pictures)
Adegan film Wiro Sableng (Foto: lifelike pictures)

Dari Episode Novel Mana Kisah Film Wiro Sableng 2018 Dibuat?

Purba Wirastama • 28 Agustus 2018 20:26
Jakarta: Film Wiro Sableng terbaru diadaptasi dari novel seri berjudul sama karya Bastian Tito, yang mana punya 185 judul episode terbitan 1967-2006. Dengan sumber materi sebanyak itu, dari episode mana saja film ini menggali cerita?
 
Menurut produser Sheila Timothy, sumber utama untuk film pertama dalam trilogi ini adalah empat novel pertama. Alasannya tak lain adalah karena keempat novel tersebut memuat cerita asal muasal Wiro menjadi pendekar murid Sinto Gendeng. Judul yang dimaksud adalah Empat Berewok dari Goa Sanggreng, Maut Bernyanyi di Pajajaran, Dendam Orang-orang Sakti, serta Keris Tumbal Wilayuda.
 
"Yang pasti, empat buku pertama kami ambil karena itu genesis, dan komunikasi kami (ke publik) adalah memperlakukan seolah-olah masyarakat belum tahu (cerita) Wiro Sableng. Orang tahu Wiro Sableng, tetapi yang tahu banget cerita hanya segelintir kecil. Anak-anak milenial apalagi, enggak tahu Wiro Sableng.," kata Sheila usai pemutaran terbatas Wiro Sableng di XXI Epicentrum Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

"Jadi komunikasi promosi dan cerita dari awal pun sudah kami bentuk, bahwa ini akan menceritakan asal mulanya. Kemudian kami tambahkan beberapa karakter yang memungkinkan masuk ke sini dan cukup menarik kehadiran secara visual, punya kemungkinan untuk ditarik ke cerita lain," lanjutnya.
 
Sheila juga menyebut bahwa dia dan tim kecil telah membaca seluruh episode novel dan menyusun log book atau semacam "kitab suci" Wiro Sableng sejak 2015. Log book ini akan memuat seluruh karakter yang ada dalam 185 episode novel, lengkap dengan deskripsi karakter, jurus, hingga riwayat hidup masing-masing. Sejauh ini, Sheila dan empat anggota tim telah menggali 120-an episode. Lusinan lain masih menunggu untuk didata.
 
"Log book itu isinya karakter, fisiknya kayak apa, senjata kayak apa, pukulannya apa, jurusnya apa, perguruan mana, meninggal di mana, muncul di buku mana saja. Jadi itu log book yang kami pakai untuk menciptakan semesta ini. Segala sesuatu (adaptasi) harus kembali ke log book ini. Archetype karakter ada di situ, pengembangannya harus setia ke situ. Misalnya Wiro Sableng masuk ke AOV (gim Arena of Valor), harus sesuai dengan karakter archetype yang kami bikin," tutur Sheila.
 
"Dari 185 buku itu, kami baru berhasil mengumpulkan 2/3 bagian. Dari situ saja, sudah ada 200-an karakter. Almarhum Bastian Tito itu 'gila' banget," imbuhnya.
 
Film Wiro Sableng diproduksi oleh Lifelike Pictures dan Fox International Productions. Sheila menjadi produser sekaligus menulis naskah bersama Seno Gumira Ajidarma dan Tumpal Tampubolon. Angga Dwimas Sasongko menjadi sutradara dan Adrianto Sinaga menjadi desainer produksi.
 
Film ini berkisah tentang Wiro (Vino G Bastian), pendekar murid Sinto Gendeng (Ruth Marini) yang diutus gurunya untuk meringkus Mahesa Birawa (Yayan), bekas murid yang berkhianat. Dalam perjalanan, Wiro bertemu dan terlibat petualangan seru dengan dua sahabat baru, yaitu Anggini (Sherina) dan Bujang Gila Tapak Sakti (Fariz Alfarari).
 
Wiro Sableng akan dirilis di bioskop Indonesia pada 30 Agustus 2018.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan