Kampanye online terbaru bertagar #50dollarsnot50shades dan #50ShadesIsAbuse telah diluncurkan minggu lalu sebagai bentuk aksi pemboikotan film ini.
"Hollywood mengiklankan cerita 'Fifty Shades of Grey' sebagai sebuah kisah cinta yang erotis. Namun sejujurnya, film ini berisi tentang kekerasan seksual dan kekerasan terhadap perempuan," ujar Direktur Eksekutif National Center on Sexual Exploitation (NCSE).
Kampanye ini dipelopori oleh laman Stoppornculture.org. Uang hasil kampanye akan digunakan untuk membantu wanita yang menjadi korban kekerasan seksual.
"Hollywood tidak membutuhkan uang Anda. Wanita korban kekerasan seksual yang membutuhkannya," serunya sebagaimana dikutip Time, Sabtu (7/2/2015).
Meski menentang film ini, Ruth Glenn selaku aktivis anti kekerasan menyadari, boikot belum tentu bisa menahan laju peredaran film ini di bioskop.
"Banyak yang berharap film ini menjadi hits," sesalnya.
Namun, ia memiliki saran bagi anak muda yang ingin menonton film ini. "Untuk anak muda yang melihat film ini, saya berharap kalian berdiskusi, bagaimana melihat 'kekerasan' dalam film ini sebagai pilihan atau paksaan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News