Poster film Mama Jo
Poster film Mama Jo

Film Mama Jo dan Karaja Sumba Buka Dialog Budaya Indonesia–Australia

Agustinus Shindu Alpito • 11 Oktober 2025 00:01
Brisbane: Film dokumenter Mama Jo karya sutradara Ineu Rahmawati berhasil masuk dalam 50 film terbaik hasil kurasi Screen It International Film Festival di Australia yang digelar pada 22–23 Agustus 2025. Festival ini dikenal sebagai ajang yang mendukung dan mempromosikan inklusi sosial bagi penyandang disabilitas, dengan mendorong keterlibatan mereka dalam kegiatan budaya—baik sebagai aktor, sutradara, relawan, maupun penonton—di tingkat global.
 
Mama Jo mengisahkan realitas kehidupan seorang ibu yang merawat anak dengan Cerebral Palsy, menyoroti keteguhan, kasih sayang, dan perjuangan di tengah keterbatasan sosial. Lewat pendekatan yang intim dan jujur, film ini menghadirkan potret kemanusiaan yang menggugah sekaligus membuka ruang empati bagi penonton internasional.
 
 
Selain mengikuti festival, Ineu juga berkesempatan mempresentasikan Mama Jo dan karya terbarunya, Karaja Sumba, dalam forum diskusi di Universitas Queensland, Australia. Kegiatan ini terselenggara atas dukungan Kementerian Kebudayaan RI melalui Ditjen Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia Queensland (PPIAQ) dan Eagle Institute Indonesia.

Diskusi ini membuka dialog lintas budaya antara Indonesia dan Australia, khususnya terkait isu disabilitas, pelestarian budaya, dan pemberdayaan perempuan.
 
“Saya berharap ada kerja sama lanjutan antara pelajar di Universitas Queensland dengan para pembuat film Indonesia,” ujar Ineu.
 
 
Partisipasi Ineu dan tim juga berlanjut dalam Indoday 2025, acara tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland. Dalam edisi tahun ini, mereka menampilkan pertunjukan teaterikal bertajuk “Nusantara: A Tale of Gaia,” yang menggabungkan unsur budaya, sejarah, dan mitologi Nusantara dengan kisah fantasi tentang Gaia, dewi alam dan bumi. Pertunjukan ini bukan hanya sajian seni, tetapi juga seruan untuk kembali memahami identitas Nusantara sebagai wilayah yang kaya akan nilai kebersamaan dan kearifan alam.
 
Rangkaian kegiatan ini menjadi bagian dari upaya diplomasi budaya Indonesia melalui medium film dokumenter. Melalui karya, dialog, dan kolaborasi lintas bangsa, diharapkan lahir pemahaman yang lebih luas tentang nilai kemanusiaan, inklusi sosial, dan solidaritas global.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan