Pemain film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film. (Foto: medcom/Zelicha Aprissa)
Pemain film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film. (Foto: medcom/Zelicha Aprissa)

Alasan Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Dibuat dengan Konsep Hitam Putih

Medcom • 25 November 2023 09:00
Jakarta: Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film yang disutradarai oleh Yandy Laurens menggebrak dunia perfilman dengan keputusan uniknya untuk memvisualisasikan karyanya dalam format hitam putih. Proyek ini menonjolkan 80 persen dari keseluruhan filmnya dengan nuansa monokrom, sebuah langkah yang jarang terlihat di era digital dan berwarna seperti sekarang.
 
Dua bintang utama film, Ringgo Agus dan Nirina Zubir, mengungkapkan alasan mendalam di balik keputusan menarik ini. Mereka menegaskan bahwa konsep hitam putih bukan semata untuk memperoleh keunikan visual, tetapi lebih pada pencitraan emosi dan mendalamnya cerita yang ingin disampaikan.
 
"Alasan di balik pemilihan hitam putih bukanlah sekadar untuk mencari keunikan visual. Ini adalah tentang mengekspresikan sesuatu dari masa kecil kami, di mana kami sering menyaksikan film-film dengan format serupa. Salah satunya adalah 'Siti'," kata Ringgo Agus Rahman saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan
 
baca juga: Umi Pipik Terharu Dapat Hadiah Rumah dan Mobil dari Abidzar Al-Ghifari

Ia melanjutkan, "Film Siti, meski dalam hitam putih, begitu kuat dalam menggambarkan emosi. Dalam kasus film kami, kita ingin memvisualisasikan kesedihan, kehilangan seseorang yang dicintai, bahkan kehilangan anak, dengan lebih mendalam. Konsep hitam putih memberikan dramatisasi yang tidak tergantikan, memperkuat mood dan kedalaman cerita yang ingin kami sampaikan."

Keputusan ini bukan hanya sebagai upaya menciptakan gaya visual yang unik, tetapi lebih merupakan penghormatan terhadap kekuatan naratif film hitam putih yang secara timeless mampu menghadirkan intensitas emosional yang mendalam.
 
Film ini menjadi sebuah eksperimen artistik yang menantang konvensi dan membuktikan bahwa kekuatan narasi sebuah cerita tak terbatas pada warna yang ada, tetapi lebih pada kedalaman pengalaman yang ingin disampaikan kepada penonton. Antisipasi pun memuncak untuk menyaksikan bagaimana film ini memadukan klasik dan modernitas dalam sebuah karya yang unik dan memukau.
 
Sebagai produser, Ernest Prakasa awalnya merasakan kekhawatiran yang mendalam dengan konsep visual hitam putih yang diusung film ini. Ia juga mengungkapkan bahwa film hitam putih terakhir yang diputar di bioskop Tanah Air adalah Siti yang pada awalnya membuatnya merasa agak aneh.
 
"Ketika menonton 'Siti' dalam hitam putih, awalnya terasa aneh. Namun, seiring dengan jalannya cerita dan karakternya, hal itu tidak lagi menjadi masalah, jadi biasa saja," ungkap Ernest Prakasa.
 
(Zelicha Aprissa)
 

 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan