Hanung Bramantyo bersama produser dan pemain Benyamin Biang Kerok (medcom/purba wirastama)
Hanung Bramantyo bersama produser dan pemain Benyamin Biang Kerok (medcom/purba wirastama)

Kanvas Besar Hanung Bramantyo di Film Benyamin Biang Kerok

Purba Wirastama • 24 Januari 2018 19:31
Jakarta: Hanung Bramantyo menyebut bahwa film Benyamin Biang Kerok yang sedang dia garap memang berangkat dari film berjudul sama versi 1972. Namun dalam versi terbaru, film ini bukan hanya drama komedi musikal dan juga bukan sebuah biopik.
 
Menurut Hanung, gaya yang diusung Biang Kerok mengembangkan lebih lanjut gaya yang digunakan di Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss. Warkop DKI Reborn disebut sebagai suatu genre campuran baru.
 
"Warkop (DKI Reborn) itu tidak menceritakan kisah hidupnya Dono, Kasino, Indro, tapi Dono, Kasino, Indro sebagaimana karakter dalam Warkop. Buat saya, itu genre baru, yang bahkan di sekolah (film) tidak diajarkan," kata Hanung di Karno's Studio Cibubur, Jakarta Timur, Rabu, 24 Januari 2018.

Kebingungan ini, diakui Hanung, membuat dia saat itu tak berani mengambil proyek Warkop DKI Reborn, yang kemudian digarap oleh sutradara Anggy Umbara. Setelah dua bagian Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! rilis, baru dia mendapat gambaran.
 
Bagi Hanung, proyek Benyamin Biang Kerok dari Falcon punya genre campuran baru. Ini karena Benyamin, aktor yang namanya dijadikan judul film, tidak menjadi dirinya sendiri di setiap film, tetapi karakter lain yang berbeda-beda.
 
"Benyamin itu tidak pernah memakai nama Benyamin di film. Biang Kerok, dia gunakan nama Pengki. Tarsan Kota, dia menjadi Tarsan. Si Doel Anak Sekolahan, dia gunakan Babe. Jadi enggak pernah dia menjadi Benyamin. Ini lebih sulit lagi," tutur Hanung.
 
"Oke, berarti di sini Benyamin saya hidupkan, terus karakter Bang Ben di film Biang Kerok saya hidupkan. Jadi aktornya bermain dua kali (tahap), menjadi Bang Ben dulu, baru menjadi karakternya. Kalau saya ambil akarnya Biang Kerok, aktor menjadi Bang Ben dulu, dan harus jadi Pengki."
 
Konsep akting dua level ini yang membuat Hanung harus bekerja sama dengan aktor yang dirasa paling klop, yang mana adalah Reza Rahadian. Menurut Hanung, dia dan Reza tumbuh bersama di satu wilayah dan sudah saling paham satu sama lain.
 
Benyamin Biang Kerok versi Hanung dan Reza mengambil latar abad 21 dengan tokoh utama Pengki, anak seorang wanita paling berpengaruh di negeri karena punya satelit sendiri yang telah diluncurkan ke orbit. Film ini mengambil unsur-unsur antara lain dari Biang Kerok versi 1972 untuk karakter, La La Land dan The Greatest Showman untuk aspek musikal, dan Johnny English dan Austin Powers untuk aspek laga kriminal.
 
"Jadi sok-sokan James Bond, Mission Impossible, kami gabung jadi satu, kemudian kami kasih komedi, kami kasih pokoknya lengkap. Kenapa? Ya buat saya, Falcon kasih kanvas yang gede banget buat saya, enggak dituntut Pengki harus poligami. Ya sudah saya manfaatkan kanvas gede ini," ungkap Hanung.
 
Film ini diproduksi Falcon Pictures dan Dapur Film, dengan Falcon sebagai pemegang lisensi distribusi. Selain Reza, aktor yang bermain antara lain Meriam Bellina, Delia Husein, Rano Karno, Nurul Qomar, Adjisdoaibu, Aci Resti, Lydia Kandau, Billa Barbie, dan Tora Sudiro.
 
Benyamin: Biang Kerok dijadwalkan tayang di bioskop mulai Kamis 1 Maret 2018.
 

 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan