Di ajang Festival Film Indonesia, film tersebut membawa Joko Anwar meraih penghargaan sebagai Sutradara Terbaik. Tara Basro yang membintangi film itu juga diganjar Piala Citra kategori Aktris Terbaik.
Di pentas internasional, A Copy of My Mind berhasil menembus festival bergengsi. Mulai dari Venice International Film Festival ke-72, Toronto International Film Festival 2015, Busan International Film Festival dan yang akan digelar, Rotterdam International Film Festival.
Saat ditemui di Plaza Indonesia, Rabu (3/1/2016), Joko menceritakan bahwa A Copy of My Mind adalah bagian dari trilogi kapsul waktu gagasannya. Dua film lainnya adalah A Copy of My Soul dan A Copy of My Heart.
"Tahun ini (rilis) A Copy of My Soul, tahun depan ada A Copy of My Heart. Masih satu universe (dengan A Copy of My Mind), nanti pemainnya ada yang baru. Tentang rekaman zaman Indonesia," kata Joko.
Konsep kapsul waktu yang dimaksud Joko adalah penggarapan film dengan menangkap realita zaman yang terjadi. Tanpa mengubah realita waktu dan tempat, Joko meleburkan hal itu dengan drama yang digagasnya.
Dalam penggarapan A Copy of My Mind misalnya, keseluruhan film digarap tanpa membangun lokasi khusus untuk syuting. Secara diam-diam Joko mengambil gambar di tempat umum. Tidak hanya lokasi dan situasi yang riil, fenomena yang diangkat pun yang dekat dengan masyarakat pada saat film dibuat. Film A Copy of My Mind mengangkat fenomena DVD bajakan dan pemilihan presiden 2014.
Konsep ini membuat para pemeran harus cermat melebur dengan suasana realita lokasi syuting, sekaligus berakting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News