Resensi Film

Aach Aku Jatuh Cinta, Roman Indah Penuh Kekacauan

Agustinus Shindu Alpito • 30 Januari 2016 12:38
medcom.id, Jakarta: Setelah mengembara ke berbagai genre film, sutradara Garin Nugroho akhirnya kembali membuat film drama-romantis berjudul Aach Aku Jatuh Cinta. Garin terakhir membuat film Cinta dalam Sepotong Roti di tahun 1991.
 
Aach… Aku Jatuh Cinta dibintangi oleh Chicco Jerikho (Rumi), Pevita Pearce (Yulia), Annisa Hertami (Ibu dari Yulia), Nova Eliza (Ibu dari Rumi).
 
Seperti Romeo dan Juliet, Rumi dan Yulia seperti ditakdirkan tak bisa bersatu. Selalu ada saja kekacauan yang hadir kala mereka bersama. Pangkalnya, tidak lain dari perilaku Rumi yang jahil, iseng, semaunya sendiri, dan tak pernah serius.

Di balik sikapnya yang begitu minus, Rumi mendapat tempat tersendiri di hati Yulia. Sikap Rumi yang cuek dan semaunya itu berbanding terbalik dari hatinya yang lembut.
Aach Aku Jatuh Cinta, Roman Indah Penuh Kekacauan
 
Keduanya, hidup di keluarga dengan pola didik yang jauh berbeda. Pola didik berbeda itu yang membuat Rumi dan Yulia seolah tidak cocok. Karakter Yulia yang selalu kalem, diam-diam juga memiliki luka yang dalam akibat kondisi keluarganya yang amburadul. Tetapi, Yulia memilih untuk tidak meledak-ledak seperti Rumi. Kegelisahan Yulia disimpannya dalam-dalam, sesekali tampak dari kebiasaannya menggigit ujung jari.
 
Segala tragedi dan romantisme cinta Rumi dan Yulia dibenturkan dengan keadaan zaman 1970-an dan 1980-an, di mana budaya pop dan elektronik secara besar-besaran hadir ke masyarakat kelas menengah bawah.
 
Situasi semakin pelik, ibunda Yulia yang konservatif bersikap represif terhadap anak semata wayangnya. Maklum, keluarga Yulia bergantung pada pekerjaan sang ayah sebagai tukang reparasi radio. Sedangkan pada masa itu, televisi sudah mulai terjangkau untuk dibeli dan barang elektronik asal Jepang masuk pasaran dengan harga murah. Praktis jasa ayah dari Yulia tak lagi laris.
Aach Aku Jatuh Cinta, Roman Indah Penuh Kekacauan
 
Hal serupa juga dialami keluarga Rumi. Masuknya bisnis minuman ringan dari luar negeri membuat usaha minuman limun milik ayah Rumi bangkrut.
 
Film Aach… Aku Jatuh Cinta tak hanya menyuguhkan bagaimana urusan cinta bisa begitu rumit sekaligus menyenangkan. Tetapi juga menghadirkan potret sejarah Indonesia saat menghadapi “era baru” ketika teknologi semakin terjangkau, dan budaya populer menawarkan sesuatu yang memikat lewat kotak ajaib bernama televisi.
 
Film Aach… Aku Jatuh Cinta mulai tayang di bioskop pada 4 Februari 2016.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan