"Selamat buat sandria dan teman-temannya atas sanggar Kembalikan Baliku yang berkegiatan," ujar Guruh di Tugu Kunstkring Paleis, Menteng, Jakarta.
Ia mengatakan, pembentukan sanggar tari tidak mudah. Proses Kembalikan Baliku ke depannya pun sangat panjang. Namun, dia turut berbahagia atas proses yang telah berjalan hingga saat ini.
"Kita juga turut senang. Karena anak-anak kita selain melestarikan kebudayaan Bali dengan menari, mereka juga menggunakan kostum-kostum sehari-hari dengan berkain dan berkebaya," tuturnya.
Anggota komisi X DPR RI periode 2014-2019 ini menekankan bahwa busana tradisional tidak terlupakan. Juga ada beberapa cerita dari setiap tarian. Anak-anak muda pun menjadi paham tentang kebudayaan Bali.
"Ketika belajar menari, kita juga belajar elemen lain. Dari musik, arti tarian itu sendiri, kostumnya, gerakannya," paparnya.
Sementara itu, sanggar ini dibentuk oleh Rakyan Ratri Syandriasari Mardikawati Guntur Soekarno Putri Kameron alias Syandria pada Bulan Maret 2021. Dibantu oleh penari Wulan Desiari, Kembalikan Baliku bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia, salah satunya tari Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
