Lonjakan ini terjadi setelah Infinity Castle menambah pundi-pundi pendapatan USD17,3 juta (Rp287 miliar) dari penayangan di bioskop Amerika Utara pada akhir pekan lalu. Angka tersebut membuat pendapatan domestik film ini menembus USD104 juta (Rp1,72 triliun).
Mengutip laporan Variety, Minggu, 21 September 2025, Infinity Castle berhasil melampaui rekor sejumlah film Jepang legendaris. Di antaranya Your Name (2016) dengan USD405 juta (Rp6,72 triliun), Spirited Away (2001) dengan USD395 juta (Rp6,55 triliun), hingga Suzume (2022) dengan USD323 juta (Rp5,36 triliun).
Pencapaian ini juga sekaligus mengukuhkan nama Demon Slayer: Infinity Castle sebagai salah satu anime terlaris dalam sejarah box office global dengan menempati posisi ke-48, tepat di atas Puss In Boots (2011) dan Kung Fu Panda 4 (2024).
baca juga:
|
Meski begitu, perjalanan Demon Slayer: Infinity Castle belum usai. Dengan tren positif di box office Amerika maupun pasar internasional, film ini masih berpeluang menyalip berbagai judul animasi populer lain dalam beberapa waktu mendatang penayangan mereka.
Film ini sendiri disutradarai oleh Haruo Sotozaki dan mengawali trilogi penutup film Demon Slayer dengan judul Infinity Castle Part 1 – Akaza Returns.
Kisahnya berfokus pada Korps Pembasmi Iblis yang menyerbu Kastil Infinity untuk menghadapi Muzan Kibutsuji, sosok iblis terkuat sekaligus musuh terakhir.
Para Hashira dan Korps Pembasmi Iblis pun harus bertarung dengan iblis bulan tingkat atas sebelum bertemu dengan Muzan di pertarungan terakhir.
Di babak awal, penonton akan menyaksikan duel sengit antara Shinobu melawan Doma, salah satu iblis terkuat. Meski Shinobu mengandalkan racun sebagai senjata, serangannya tak mempan, sehingga pertarungan berlangsung semakin intens.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id