Pemeran karakter Putro itu mengatakan telah memiliki rencana untuk mengajak para petani untuk menonton bersama setelah film Seribu Bayang Purnama. Marthino Lio pun bersedia untuk melakukan perjalanan ke berbagai desa di Indonesia.
“Setelah ini nanti selesai kami sih punya planning yang sangat mulia. Gue ikut kemanapun, pelosok mana, ayo gue ikut motoran,” kata Marthino Lio di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 26 Juni 2025.
“Intinya kita mau nayangin kayak sejenis layar tancap untuk mereka-mereka. Supaya mereka mendapatkan informasi ini,” lanjutnya.
Menurutnya, cara tersebut bertujuan agar film Seribu Bayang Purnama memberikan dampak nyata kepada masyarakat, khususnya para petani.
baca juga: |
“Bukan seberapa keren film ini, tapi dampak apa yang kita bisa ninggalin buat generasi ke belakangnya,” ucap Marthino Lio.
Setelah membintangi film Seribu Bayang Purnama, ia mengaku telah mendapatkan informasi lebih banyak tentang pekerjaan seorang petani.
“Selama ini kan informasi yang saya terima tuh bahwa petani adalah orang yang mengurus lahan sebanyak dan sebesar itu dia sendirian,” jelas Marthino Lio.
“Tapi sebenarnya baru kebuka juga ternyata di atas petani itu di bawahnya ada penggarap, dia (petani) nggak sendirian,” tambahnya.
Marthino Lio berharap film Seribu Bayang Purnama tidak hanya menghibur, tetapi juga bisa bisa memberikan pelajaran kepada para penonton.
“Semoga film ini bisa menjadi tontonan dan memberikan dampak yang sangat besar untuk orang-orang,” pungkasnya.
Seribu Bayang Purnama merupakan film yang disutradarai oleh Yahdi Jamhur dan menampilkan beberapa aktor ternama, termasuk Marthino Lio, Givina Lukita Dewi, Agustinus Gusti Nugroho atau Nugie, Whani Darmawan, dan Aksara Dena. Film ini akan tayang di bioskop mulai 3 Juli 2025.
Seribu Bayang Purnama menceritakan tentang Putro Purnomo (Marthino Lio), seorang pemuda yang kembali ke desanya dan bertekad memperkenalkan metode pertanian alami untuk membantu petani mengurangi biaya dan meningkatkan panen. Namun, upayanya ini ditentang oleh keluarga rival lamanya yang kemudian menantangnya dalam kompetisi pertanian bergengsi.
Perjuangan Putro semakin rumit ketika ia jatuh cinta pada Ratih (Givina), putri dari keluarga rivalnya yang juga seorang pemilik toko pupuk dan pestisida. Di tengah gejolak batin dan konflik sosial, Putro harus membuktikan nilai pertanian berkelanjutan dan menghadapi ujian berat dalam upayanya membawa perubahan bagi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id