13 Bom di Jakarta
13 Bom di Jakarta

Ulasan Film 13 Bom di Jakarta, Penuh Aksi Tembak dan Ledakan Nyata

Medcom • 22 Desember 2023 09:19
Jakarta: Aksi teror dengan bom waktu sedang menghantui warga Jakarta. Kapan ancaman itu akan berakhir?
 
Visinema Pictures kembali hadir dengan film terbarunya yang berjudul 13 Bom di Jakarta. Film ini dibintangi oleh Chicco Kurniawan, Ardhito Pramono, Lutesha, Rio Dewanto, Putri Ayudya, Ganindra Bimo, Niken Anjani, Rukman Rosadi, Muhammad Khan, Andri Mashadi, dan Aksara Dena.
 
Film 13 Bom di Jakarta menceritakan tentang ancaman bom yang dilakukan oleh para teroris. Mereka mengancam dengan peledekan bom pada 13 titik setiap beberapa jam sekali. Tentunya hal tersebut membuat Jakarta yang diisi dengan segala ingar bingarnya menjadi kelam seketika.
 
Baca juga: 10 Rekomendasi Film Indonesia di Hari Ibu
 

Penuh dengan Aksi Tembak

Ulasan Film 13 Bom di Jakarta, Penuh Aksi Tembak dan Ledakan Nyata

Sejak awal pemutaran film 13 Bom di Jakarta, saya dan penonton lainnya di dalam studio diminta untuk menyaksikan aksi baku tembak antara teroris dengan anggota Badan Kontra Terorisme Indonesia (ICTA). Berbagai senjata api digunakan untuk saling menundukkan pihak lawan.
 
Mungkin karena ini adalah film aksi dengan ancaman terorisme, maka saya berpikir bahwa tidak heran jika Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara film 13 Bom di Jakarta memasukkan lebih dari setengah film dengan adegan pertarungan menggunakan senjata api. 
 
Yang paling saya soroti di sini adalah bagaimana para pemain dalam film tersebut bisa melakukan adegan dengan koreografi yang rapi dan tertata dengan baik. Saya tidak terlalu melihat adegan itu sebagai akting, tetapi memang pertarungan antara teroris dengan tim keamanan negara.
 
Apalagi dengan efek visual yang dihasilkan dari tembakan dan efek suara yang ditambahkan. Saya cukup terpukau dengan kualitas film aksi dari Visinema yang satu ini.
 

Ledakan Terlalu Nyata

Ulasan Film 13 Bom di Jakarta, Penuh Aksi Tembak dan Ledakan Nyata
 
Sepertinya tidak semua adegan ledakan itu dilakukan secara nyata, contohnya seperti ledakan pada bangunan tinggi. Namun ketika melihat ledakan pada kendaraan, seperti mobil dan MRT, saya pikir itu adalah ledakan asli. 
 
Meski begitu, penyuntingan dan pengambilan adegan ledakan dalam film 13 Bom di Jakarta dinilai terlalu nyata. Para penonton pastinya tidak akan mengira bahwa itu ditambahkan efek visual atau efek lainnya.
 

Tragis

Ulasan Film 13 Bom di Jakarta, Penuh Aksi Tembak dan Ledakan Nyata
 
Selama menyaksikan aksi tembak dan ledakan yang terjadi, saya menyoroti bagaimana korban berakhir dengan tragis di tangan lawannya. Mereka tertembak peluru dari berbagai jenis senjata api hingga ditikam menggunakan senjata tajam.
 
Dari semua adegan pertarungan yang ditampilkan, saya cukup kagum dengan duel antara pimpinan teroris dengan anggota Badan Kontra Terorisme Indonesia (ICTA). Mereka berdua bertarung untuk mempertahankan prinsip dan tujuan masing-masing. Pertarungan itu seolah menjadi penentu akhir dari konflik besar yang sedang terjadi. 
 
Klimaks ini cukup membuat saya tertegun selama menyaksikannya. Apalagi melihat hasil pertarungan yang membuat saya terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh salah satu mereka. Mungkin penonton lainnya juga melihat hal yang sama dengan saya. Namun itu tidak membuat film berakhir, perlawanan teroris untuk membuat sebuah perubahan terus berlanjut. Hingga pada akhirnya, ada kekalahan yang terjadi dan cukup membuat karakter utama dalam film ini merasa bersalah.
 

Ada Taburan Bumbu Komedi

Saya tidak tahu ini memang sengaja dimasukkan ke dalam film atau tidak, tetapi ada beberapa adegan yang menurut saya memiliki unsur komedi di dalamnya. Ketika semua sedang dalam mode serius, ada pemain yang melakukan dialog hingga membuat penonton tertawa. Hal itu tentunya cukup bagus dilakukan untuk menetralisir ketegangan yang terjadi akibat konflik di dalamnya. 
 

Bicara Soal Ketidakadilan dan Kesetaraan

Ulasan Film 13 Bom di Jakarta, Penuh Aksi Tembak dan Ledakan Nyata
 
Film 13 Bom di Jakarta kerap menyoroti kehidupan sosial kelas bawah dimana rakyat yang kurang mampu bertahan hidup di kota besar seperti Jakarta. Apalagi ini juga menjadi motif utama para teroris melakukan aksinya. Meski tidak terlaly ditampilkan secar vulgar, tetapi ada adegan dan dialog yang menyampaikan hal itu. Namun sayangnya, lawan yang ditampilkan kurang kuat sehingga ketidakadilan dan kesetaraan yang disampaikan tidak terlalu bisa dilihat dengan jelas.
 
Bisa jadi ini adalah pesan yang ingin disampaikan oleh sang sutradara dalam film 13 Bom di Jakarta. Namun sepanjang film berlangsung, para penonton terlihat hanya fokus pada pertarungan yang terjadi dan keterlibatan dua pengusaha muda. Hanya dalam beberapa adegan saja hal itu dibahas, seperti saat teroris itu menceritakan motifnya dan salah satu karakter merasakan hal yang sama.
 

Angkat Mata Uang Digital dan Jaringannya

Ulasan Film 13 Bom di Jakarta, Penuh Aksi Tembak dan Ledakan Nyata
 
Mata uang kripto yang menjadi aset digital ini menjadi hal utama yang dibahas dalam film 13 Bom di Jakarta. Mulai dari tebusan yang diminta oleh teroris hingga usaha yang disoroti dalam film tersebut berupa kripto. 
 
 
Baca juga: Libatkan Produser Film Parasite, 13 Bom di Jakarta Bakal Tayang di Korea?

 
Tidak hanya itu, film 13 Bom di Jakarta juga membahas bagaimana jaringan kripto bekerja dengan dua pengusaha cerdas yang ahli dalam bidangnya. Peledakkan bom yang terjadi di dalam film ini juga dirancang menggunakan jaringan yang hanya dimengerti oleh orang-orang tertentu saja.
 
Nantinya dua pengusaha yang awalnya dicurigai akan membantu untuk menghentikan ancaman. Akankah mereka berdua berhasil melakukannya atau justru mengacau dan membuat bom itu meledak?
 

 
(Rafi Alvirtyantoro)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan