Dalam video behind the scene diperlihatkan adegan yang penuh menegangkan dan mencekam. Mulai dari penyergapan tempat terduga teroris, kejar-kejaran mobil, tembak-tembakan, hingga perakitan bom.
Film 13 Bom di Jakarta dibintangi oleh Chicco Kurniawan (sebagai Oscar), Ardhito Pramono (sebagai William), Lutesha (sebagai Agnes), Muhammad Khan (sebagai Waluyo), Putri Ayudya (sebagai Karin), Ganindra Bimo (sebagai Emil), Rukman Rosadi (sebagai Damaskus), Niken Anjani (sebagai Gita), Rio Dewanto (sebagai Arok), Aksara Dena (sebagai Malik), dan Andri Mashadi (sebagai Fajar).
"Film ini bercerita tentang kota Jakarta yang mencekam ketika ada sekelompok teroris yang ingin meledakkan 13 bom di seantero kota Jakarta. Lalu kemudian tanpa disangka peristiwa ini menyeret banyak orang terjebak dalam situasi bersama dengan Badan Kontra Terorisme untuk bisa menyelamatkan kota Jakarta,” kata Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Ardhito Pramono Comeback lewat 13 Bom di Jakarta |
Dalam produksi 13 Bom di Jakarta, Angga menggunakan treatment practical shooting di sebagian besar adegan action. Adegan berbahaya lain yang melibatkan peluru, juga diawasi secara ketat meski peluru yang digunakan adalah blank bullet atau peluru kosong untuk penggunaan syuting.
"Kami ingin melihat seberapa jauh bisa push the limit. Betapa tegang, horor, dan teror dari keadaan ketika warga sipil terjebak di dalam situasi teror,” kata Taufan Adryan selaku produser
Angga juga ngin menyajikan hiburan aksi laga yang seru dan menciptakan pengalaman imersif bagi penonton di bioskop.
“Ada beberapa elemen di kisah film ini yang diangkat dari kisah nyata. Semoga film 13 Bom di Jakarta membuat penonton Indonesia merasakan pengalaman menonton yang seru dan imersif ketika menontonnya di bioskop," ucapnya.
Sinopsis Film 13 Bom di Jakarta
Jakarta, kota metropolitan dengan segala hingar bingarnya, seketika menjadi kelam. Sekumpulan teroris melancarkan serangannya dengan ancaman 13 bom yang disebar di seantero Jakarta. Penelusuran Badan Intelijen dan agen rahasia atas teror tersebut mengarah pada Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), dua orang pengusaha muda di bidang mata uang digital yang dianggap terlibat.
Misi tim agen rahasia pun menjadi rumit ketika mereka mencurigai adanya penyusup dalam tim. Di sisi lain, pemimpin kelompok teroris, Arok (Rio Dewanto) tak henti menebar teror dengan meledakkan bom setiap 8 jam. Satu-satunya cara menghentikan serangan teror tersebut adalah menyerahkan imbalan bernilai fantastis atau keselamatan seluruh warga Jakarta terancam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News