Menurutnya, JFW bukan sekadar festival, tetapi platform penting yang mempertemukan sineas, penonton, hingga pemangku kepentingan perfilman.
“Jakarta Film Week ini adalah bagian dari bagaimana akses kepada semua pihak, tidak hanya nasional tapi juga internasional. Itu sangat dirasakan sekali kehadirannya,” ungkapnya.
Ia menegaskan, keberadaan festival ini membantu menghidupkan ekosistem perfilman dari tingkat lokal hingga global.
Baca Juga :
Film Dian Sastro Jadi Pembuka Jakarta Film Week 2025
"Dari lokal sampai ke internasional ada jalannya. Jadi strategi ekosistem perfilmannya jadi lebih strategis. Jakarta bisa menjadi hub, kota sinema yang dikenal dunia,” jelas Mahendra.
Kementerian Kebudayaan sendiri sudah mendukung JFW sejak 2022 dengan menghadirkan program-program pengembangan talenta, mulai dari Producer Lab, Pitching Forum, Masterclass Directing, Masterclass Musik Scoring, hingga Talent Hub Asia Tenggara.
“Dari sini sineas kita punya trajektori jelas, ada jalannya, ada tahapan dari lokal hingga internasional,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat. Pemprov memperkuat festivalnya, sementara kementerian memastikan akses menuju forum internasional tetap terbuka.
“Sinergi inilah yang akan membawa Jakarta bukan hanya pusat industri, tapi juga pusat kebudayaan dan kota sinema global,” pungkasnya.
(Maulia Chasanah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id