Morgan Oey berperan sebagai Edwin, seorang guru di SMA Duri yang memiliki tujuan khusus untuk menemukan keponakannya yang hilang. Terlepas dari profesinya sebagai guru, Edwin memiliki kehidupan yang sulit sehingga membuatnya harus berjuang untuk bertahan hidup.
Morgan mengatakan film Pengepungan di Bukit Duri ini menyoroti perjuangan para tenaga kependidikan di Indonesia. Isu tersebut diwakili dengan kehadiran karakter Edwin sebagai guru dalam film tersebut.
"Kita memang ingin menyorot kalau misalnya profesi guru sama sekali kadang tidak mendapatkan fasilitas yang layak. Masih banyak sekali guru-guru yang harus berjuang di sekolah-sekolah yang fasilitasnya minim. Jadi Edwin ini salah satu representasi dari guru-guru Indonesia," kata Morgan Oey, di kawasan Gelora, Jakarta Pusat, pada Kamis, 30 Januari 2025.
Menurutnya, Edwin adalah karakter terberat yang pernah diperankan sepanjang kariernya. Morgan pun merasa sedih ketika diberi tahu karakteristik Edwin oleh Joko Anwar.
"Ini bisa dibilang salah satu peran paling berat yang pernah saya kerjakan sepanjang saya berkarir di dunia perfilman," ucap Morgan.
baca juga: Daftar Pemain Pengepungan di Bukit Duri, Film Terbaru Joko Anwar |
"Waktu diceritakan sama Abang aja sebelum casting aja, udah sedih banget tentang karakterisasinya Edwin, tentang cerita yang memang ingin kita olah. Dan akhirnya casting, baca skrip aja udah kayak, aduh ini berat banget," lanjutnya.
Namun Morgan menjalani syuting tanpa adanya tekanan karena diberikan ruang berkarya oleh Joko Anwar dan rumah produksi Come And See Pictures. Ruang itu bisa menjadi tempat para aktor untuk mengeksplorasi karakter yang diperankan.
"Tapi Abang (Joko Anwar) dan seluruh tim Come And See Pictures sangat membuat satu tempat, ruang buat kita sebagai aktor, saya sendiri pribadi, untuk istilahnya menjalankan atau berkarya, sehingga tidak ada pressure sih," ungkap Morgan.
"Walaupun peran terberat yang pernah saya ambil, tapi waktu syuting itu bener-bener seamless aja. Bener-bener mulus, bener-bener environment (dan) working space-nya itu bener-bener enak," tambahnya.
Sebelum memulai syuting, Morgan Oey diberikan lembar karakter oleh Joko Anwar, yang berisikan informasi mengenai peran yang dimainkan oleh aktor dalam sebuah film. Ia menilai hal tersebut membuat pekerjaannya lebih mudah untuk dijalankan.
"Abang (Joko Anwar) suka kasih kita lembar karakter tentang latar belakang. Jadi, abang tuh bener-bener membuat pekerjaan kita lebih mudah. Kita bener-bener udah langsung olah aja karena udah dapet bahan," jelas Morgan.
Film Pengepungan di Bukit Duri ini mengusung genre drama aksi. Oleh karena itu, Morgan harus mengikuti workshop khusus untuk adegan perkelahian dalam film tersebut.
"Ini secara fisik juga saya, workshop fighting (berkelahi) juga gitu. Jadi bener-bener intens, tapi menyenangkan," pungkas Morgan.
Selain Morgan Oey, film yang diproduksi oleh Come And See Pictures bersama Amazon MGM Studios ini juga dibintangi oleh Omara Esteghlal, Hana Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Faris Fadjar, Florian Rutters, Dewa Dayana, Sandy Pradana, Milo Taslim, dan Sheila Kusnadi. Film Pengepungan di Bukit Duri dijadwalkan tayang di bioskop mulai 17 April 2025.
Film Pengepungan di Bukit Duri menceritakan tentang Edwin (Morgan Oey) yang berjanji pada kakaknya, sebelum meninggal, untuk menemukan anak kakaknya yang hilang. Akhirnya, Edwin pun melamar menjadi guru di sekolah untuk anak-anak bermasalah, yakni SMA Duri.
Setelah menjadi guru, Edwin harus menghadapi murid-murid paling beringas sambil mencari keponakannya. Hingga akhirnya Edwin berhasil bertemu dengan anak kakaknya itu, tetapi kerusuhan terjadi di seluruh kota. Kejadian itu membuat mereka, termasuk Edwin, terjebak di sekolah dan harus berhadapan dengan anak-anak brutal yang mengincar nyawanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id