Film Ati Segara (Foto: Mitra Seni Indonesia)
Film Ati Segara (Foto: Mitra Seni Indonesia)

Film 'Ati Segara' Donasi untuk Pekerja Seni Tradisional Terdampak Pandemi

Sunnaholomi Halakrispen • 28 Mei 2021 08:00
Jakarta: Cerita pertunjukan tradisional ketoprak tobong dijadikan film layar lebar yang disebut sebagai folklore cinema dengan judul Ati Segara. Salah satu tujuannya ialah sebagai sarana amal alias donasi.
 
Ketua Umum Mitra Seni Indonesia Sari Ramdani mengatakan, pagelaran ketoprak tersebut dapat terselenggara sebagai salah satu hasil dari pengumpulan dana. Tepatnya, pagelaran Amal Ludruk Mitra Seni Indonesia Tahun 2020 silam.   
 
Dari hasil pengumpulan dana tersebut, Mitra Seni Indonesia juga membantu menggerakan kesenian tradisional lainnya. Di antaranya, Sanggar Seni Warisan Makyong dari Riau, KITA ART COMMUNITY dari Gianyar Bali, Ludruk Irama Budaya Surabaya, dan Sanggar Seni Astari Bangka Belitung.

Menurut Ketua Umum Mitra Seni Indonesia (MSI) Sari Ramdani, kelima Sanggar tersebut kembali berproduksi dengan karya yang sangat menarik. Menurutnya, Mitra Seni sebagai wadah pencinta seni berupaya membantu agar kesenian tradisional tersebut dapat terus berproduksi dan bisa terus berkarya.
 
Sementara itu, Ketua Panitia Pagelaran Ketoprak Tobong MSI Hesti Indah Kresnarini menjelaskan bahwa karya film ini dikemas secara apik dan menarik. Juga memiliki keunikan.
 
Sebab, diiringi musik organ dan suling, bukan gamelan sebagaimana lazimnya. Sehingga, menjadikan pagelaran ini menarik untuk ditonton.
 
Masyarakat dapat menonton Pagelaran Amal Ketoprak Tobong yang diprakarsai Mitra Seni Indonesia ini sambil beramal melalui Yayasan Benih Baik Indonesia. Hasil Amal dari Pagelaran ini akan disalurkan kembali kepada Kelompok Seni Pertunjukan Tradisional yang terhenti kegiatannya karena pandemi covid 19.
 
Film Ati Segara sendiri menceritakan tentang tiga wanita. Mereka pernah menorehkan perjuangan pada sejarah bangsa melalui sepotong peristiwa di masa lalu.
 
Sebuah alasan dari latar belakang tentang begitu dekatnya jarak pendirian Candi Hindu dan Buddha. Begitu tersembunyinya kekuatan seorang wanita yang mendampingi Raden Mas Said.
 
Juga tentang begitu dahsyatnya keberanian Pangeran Besar Diponegoro untuk menghentakkan perang Jawa hingga melumpuhkan perekonomian Belanda. Semuanya menunjukkan kekuatan sosok wanita dibalik peristiwa-peristiwa itu.
 
Pada hakekatnya, cerita Ati Segara ingin mengangkat Harkat Wanita Indonesia, yang mempunyai peranan yang besar pada sejarah masa lampau. Oleh karenanya, dalam rangka memperingati Hari Kartini, Mitra seni Indonesia menayangan pagelaran film yang berdurasi 48 menit tersebut.
 
Uniknya, film ini dapat disaksikan dengan sub-title Bahasa Indonesia dan aksara Jawa. Sehingga, dapat dinikmati oleh lebih banyak pemirsa.
 
Aksara Jawa juga ingin kembali diangkat agar dapat terjaga keberadaannya, apalagi telah diakui UNICODE(Lembaga dibawah naungan UNESCO yang menangani kode aksara pada komputer di dunia). Penetapan tersebut sejak 2 Oktober 2009 berbarengan dengan pengakuan UNESCO tentang warisan budaya tak benda untuk Batik.
 
Film Ati Segara akan ditayangkan melalui Kanal Youtube Mitra Seni Indonesia pada 30 Mei hinhga 13 Juni 2021 pukul 19.00 WIB. Selain itu juga akan ditayangkan pada 19 Juni 2021 pukul 20.00-21.00 di Locket exclusive streaming, serta tanggal 22 Juni 2021 melalui Genflix Apps.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan