Hal itu dinyatakan pihak BPI dalam pertemuan dengan sineas, aktor/aktris dan pihak Kemenpar di gedung Badan Perfilman Indonesia, Jakarta, Rabu (4/2/2015).
"BPI yang menerima keluhan dari beberapa orang film akan mempelajari terlebih dahulu, apakah benar telah terjadi abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan), serta pelanggaran asas netralitas, keterbukaan, akuntabilitas, dan profesionalitas dari para pejabat Kemenpar yang dituding," demikian press release yang dikeluarkan BPI.
Seperti diketahui, para penggelut di bidang film menuding adanya penyalahgunaan dana dari Kemenpar atas berangkatnya sembilan Delegasi ke Berlin Film Festival.
Para delegasi yang akan diberangkatkan, dianggap bukan orang-orang yang kompeten dan bergelut di industri perfilman Indonesia.
Salah satu pelaku film, sutradara Joko Anwar, sempat ngetweet perihal dugaan kejanggalan penggunaan dana Kementerian Pariwisata (baca di sini).
Dua film Indonesia akan berkompetisi di Berlinale 2015, yaitu "Lembusura" yang terpilih untuk bersaing di kategori Berlinale Shots Competition bersama puluhan film lain dari mancanegara, serta "Onomastika" karya Loloe Hendra.
Berlinale akan berlangsung pada 5 hingga 15 Februari 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News