Melalui film Lembusura, Wregas berhasil masuk tahap selesi Festival Film Berlinale 2015.
Lembusura adalah sebuah film eksperimental tentang letusan Gunung Kelud, hujan abu, dan mitos roh Lembusura. Film ini dibuat dan diselesaikan pada 2014.
"Berlinale adalah pengalaman pertama saya masuk ke festival film internasional. Selama ini, saya hanya bisa melihat festival tersebut dari internet. Tahun 2015, saya benar-benar berada di tempat itu dan berjalan di red carpet. Film saya, Lembusura, diputar sebanyak empat kali dan selalu penuh penonton," kata Wregas, saat ditemui di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Berkat Berlinale tersebut, Wregas bertemu maestro film seperti Wim Wenders, Werner Herzog, dan Darren Arronofsky.
"Di sana saya melihat berbagai film dari berbagai negara yang memiliki kekuatan identitas bangsanya masing-masing. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan. Mengubah hidup dan cara pandang saya," jelas Wregas.
Kini, Wregas melalui karya terbaru, Prenjak/In The Year of Monkey, berusaha menembus Festival Film Cannes 2016. Film Prenjak masuk proses seleksi kategori film pendek program La Semaine de la Critique Festival Film Cannes 2016.
Prenjak/In The Year of Monkey bercerita seorang wanita yang membutuhkan uang. Kemudian, dia menjual korek api. Korek api tersebut kalau dinyalakan, melalui apinya dapat terlihat anggota tubuh wanita penjual korek api tersebut.
"Saya ingin berbicara mengenai hubungan laki-laki dan perempuan melalui film ini," tutur Wregas.
Film tersebut merupakan film pendek berbahasa Jawa dan mengambil latar di Yogyakarta.
Prenjak/In The Year of Monkey akan diputar di Indonesia pada awal Juni 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News