Lukman Sardi (Foto: Antara/Teresia May)
Lukman Sardi (Foto: Antara/Teresia May)

Lukman Sardi Dorong FFI Dijadikan Institusi seperti Oscar

Elang Riki Yanuar • 04 Agustus 2016 13:45
medcom.id, Jakarta: Lukman Sardi punya agenda jangka panjang ketika dipilih menjadi ketua Festival Film Indonesia (FFI) 2016. Lukman ingin FFI nantinya diwadahi di sebuah institusi.
 
Tahun ini, FFI masih menjadi program Badan Perfilman Indonesia (BPI).  kepanitiaan FFI juga selalu berganti setiap tahun. Lukman berkaca dari Piala Oscar diwadahi oleh Academy Award.
 
"Ini sedang kita bahas pentingnya FFI jadi sebuah institusi. Bukan yang setiap tahun ganti orang atau kepanitiaan. Kalau seperti itu programnya tidak akan jalan. Entah nanti bentuknya yayasan atau apa," kata Lukman Sardi saat berbincang dengan Metrotvnews.com di Metropole, Jakarta.

"Misalnya tahun depan ada yayasan FFI yang dikelola orang film tapi mengerti manajemen. Dan dalam satu tahun programnya bukan hanya piala citra. Bisa saja buat festival lain karena terkelola dengan baik. Pengurusnya bisa dipilih tiga tahun sekali atau lima tahun sekali," lanjutnya.
 
Lukman bersama panitia lain sudah coba mengusulkan hal itu kepada pihak-pihak terkait. Butuh kajian mendalam sebelum mewujudkan hal itu, termasuk melihat persoalan perundang-undangan.
 
"Kita sudah bicarakan sama Pusbang Film, DKJ. Kita coba approach ke mereka dan rata-rata sepakat. Tapi kita perlu tahu juga apakah akan mengubah undang-undang atau tidak. Karena ini harus dibicarakan dengan jelas dan detail. Panitia tahun ini menggodok blue print yang seterusnya bisa dipakai," jelasnya.
 
Selain mendorong pembentukan institusi, Lukman Sardi dan kawan-kawan menyoroti soal sensor film. Dia ingin mengarahkan pada klasifikasi film, bukan sensor yang biasanya memotong adegan.
 
"Kalau dipelajari dengan detail, klasifikasi itu lebih berat daripada sensor. Kalau dia belum 17 tahun ke atas tidak bisa. Tidak ada adegan yang dipotong tapi yang belum cukup umurnya tidak boleh nonton sama sekali," tuturnya.
 
Menurut Lukman, klasifikasi akan membuat semua orang bertanggung jawab. Bioskop misalnya, punya tanggung jawab melarang penonton yang belum cukup umur untuk menonton adegan berbau kekerasan atau vulgar.
 
"Kita mendewasakan semua pihak. Film makernya juga lebih dewasa. Kalau sebelum bikin film, dia sudah tahu filmnya untuk umur segini. Kalau mau filmnya lebih banyak ditonton orang, bikin filmnya ya yang memang buat ditonton banyak orang. Jadi mereka sudah punya takaran," tutup Lukman.
 
FFI tahun ini akan digelar pada 10 November 2016 di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan