Film Pabrik Gula (Foto: MD Pictures)
Film Pabrik Gula (Foto: MD Pictures)

Review Film Pabrik Gula, Teror Demit Para Buruh Musiman

Rafi Alvirtyantoro • 03 April 2025 09:19
Jakarta: Para buruh musiman datang ke Pabrik Gula dengan harapan yang besar. Namun siapa sangka bahwa mereka akan pulang membawa duka.
 
Pabrik Gula merupakan film terbaru dari rumah produksi MD Pictures yang disutradarai oleh Awi Suryadi. Sebelum diangkat menjadi film, kisah Pabrik Gula telah viral karena dibagikan oleh akun X @SimpleMan.
 
Film Pabrik Gula dibintangi oleh Arbani Yasiz, Ersya Aurelia, Wavi Zihan, Bukie B. Mansyur, dan Erika Carlina. Film ini telah tayang perdana di bioskop pada hari Lebaran, tepatnya 31 Maret 2025.

Film Pabrik Gula akan memiliki dua versi, yakni jam kuning untuk rating usia 17 tahun ke atas dan versi jam merah untuk penonton 21 tahun ke atas. Versi jam merah disebut akan menghadirkan durasi yang lebih panjang dan alur cerita yang lebih jelas.

Sinopsis Film Pabrik Gula

<i>Review</i> Film Pabrik Gula, Teror Demit Para Buruh Musiman
Endah (Ersya Aurelia), Fadhil (Arbani Yasiz), Dwi (Arif Alfiansyah), Hendra (Bukie B. Mansyur), Wati (Wavi Zihan), Ningsih (Erika Carlina), dan Franky (Benidictus Siregar), bersama puluhan buruh lainnya, datang ke sebuah pabrik gula untuk bekerja sebagai buruh musiman. Setiap tahun, pabrik tersebut mempekerjakan warga desa sekitar untuk mempercepat proses penggilingan tebu saat musim panen.
 
Awalnya, semua berjalan normal tanpa keanehan. Namun, suatu malam, Endah terbangun dan mengikuti sosok misterius di luar tempat tinggal mereka. Sejak saat itu, teror mulai menghantui para buruh, dimulai dari kecelakaan kerja hingga kematian tragis seorang buruh di sumur belakang pabrik.
 
Terungkap bahwa pabrik tersebut berbatasan dengan kerajaan makhluk halus. Kemarahan para makhluk halus ini telah dipicu oleh hal yang tak pernah disangka, dan mereka menuntut nyawa para buruh sebagai balasannya. Para buruh harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah teror yang semakin mencekam.
 
Sebelum mengetahui kelanjutan alur cerita film Pabrik Gula (2025), Sobat Medcom bisa menyimak ulasannya terlebih dahulu di bawah ini.

Review Film Pabrik Gula

Angkat Budaya Leluhur
<i>Review</i> Film Pabrik Gula, Teror Demit Para Buruh Musiman
Para penonton akan diperkenalkan dengan budaya leluhur yang masih dilakukan secara turun temurun di lingkungan Pabrik Gula. Tentunya budaya itu berhubungan dengan ritual untuk menjaga keseimbangan antara umat manusia dengan bangsa demit.
 
Film Pabrik Gula mengambil latar tahun pada 2003 silam, sehingga lingkungan masyarakatnya masih belum ternodai oleh teknologi modern. Apalagi dengan tempatnya yang berada jauh dari kota besar.
 
Penulis skenario Lele Laila telah berhasil mengadaptasi kisah ini dengan membuat penonton kembali ke masa lalu untuk melihat cerita di Pabrik Gula, termasuk sisi-sisi yang jarang terekspos. Masa lampau itu juga didukung dengan properti dan adegan yang digunakan, seperti monitor komputer berbentuk tabung dan tak ada orang yang memiliki gadget.
 
Namun yang mencuri perhatian adalah karakter Ningsih yang diperankan oleh Erika Carlina. Hal itu karena penampilan Erika terlihat cukup modern dibandingkan yang lain untuk latar tahun 2003.
 
Situasi Mencekam dan Menegangkan
 
<i>Review</i> Film Pabrik Gula, Teror Demit Para Buruh Musiman 
Sutradara Awi Suryadi sepertinya memang tidak ingin membuat penonton ngeri dengan adegan penuh darah. Namun ia ingin para penonton merasakan suasana yang mencekam selama menyaksikan Endah dan buruh lainnya diteror oleh para demit yang memberontak.
 
Jumpscare yang ditampilkan tidak mudah untuk ditebak sehingga menimbulkan ketegangan di antara penonton. Salah satunya ketika adegan Fadhil sedang menunaikan ibadah salat.
 
Aspek lainnya yang bisa diapresiasi dalam film Pabrik Gula adalah penggunaan angle kamera dan transisi yang mulus. Kedua hal tersebut menjadi salah satu penunjang kenyamanan penonton saat menonton film Pabrik Gula.
 
Horor Dibalut Humor
 
MD Pictures seolah bermain aman dalam memasak film Pabrik Gula untuk disuguhkan kepada para penonton. Apalagi resep yang digunakan sama seperti KKN di Desa Penari (2022), film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan 10.061.033 penonton.
Kesamaan itu bisa dilihat dari bahan-bahan yang digunakan, seperti datangnya sekelompok orang ke lingkungan yang baru, sebuah perbuatan asusila yang dilakukan oleh para karakter, hingga benda keramat yang dicuri.
 
Meski terkesan membosankan dan tidak keluar dari zona nyaman, tetapi film Pabrik Gula bisa memberikan angin segar untuk genre horor di Indonesia dengan tidak mengandalkan adegan sadis untuk membuat penonton merasa takut saat menontonnya.
 
Selain itu, kehadiran Rano (Yono Bakrie) dan Karno (Sadana Agung) mampu memberikan bumbu tambahan yang membuat film Pabrik Gula nikmat untuk disantap saat momen Lebaran 2025. Humor yang ditampilkan mampu membuat para penonton tertawa di tengah kengerian teror para demit.
 
Di antara para buruh pun ada Franky (Benidictus Siregar) dan Karno (Sadana Agung) yang mampu membuat para penonton terhibur dengan aksi jenakanya. Salah satu adegan yang patut dinantikan adalah saat mereka bertemu dengan hantu yang selalu menghadap belakang.
 
Adegan Panas untuk Usia 17 Tahun
 
<i>Review</i> Film Pabrik Gula, Teror Demit Para Buruh Musiman
Seperti yang telah disebutkan bahwa film Pabrik Gula memiliki dua versi, yakni Jam Kuning (Cut) untuk usia 17 tahun ke atas dan Jam Merah (Uncut) untuk usia 21 tahun ke atas. Namun sepertinya pembagian porsi untuk dua versi itu masih kurang.
 
Seharusnya adegan panas itu tidak perlu ditampilkan dalam versi Jam Kuning, cukup dalam Jam Merah saja. Apalagi adegan itu cukup lama untuk disaksikan sehingga bisa menimbulkan situasi canggung bagi para penonton yang datang bersama keluarga.
 
Belajar Hukum Tabur Tuai 
 
Film Pabrik Gula mengajarkan para penonton mengenai hukum tabur tuai, dimana setiap perbuatan baik atau buruk akan mendapatkan balasan yang sesuai dengan perbuatan awalnya. Hal itu menjadi nilai utama yang ditampilkan dalam film Pabrik Gula.
 
Sama seperti KKN di Desa Penari, film Pabrik Gula juga memberikan imbauan kepada para penonton untuk memiliki adab yang baik saat datang ke tempat baru. Apalagi tempat itu telah lama dibangun dan tidak diketahui siapa saja yang menghuninya.
 
Kuncen Sakti di Pabrik Gula
 
<i>Review</i> Film Pabrik Gula, Teror Demit Para Buruh Musiman

Film Pabrik Gula semakin nikmat untuk ditonton dengan adanya karakter Mbah Samin (Budi Ros) dan Mbah Jinah (Dewi Pakis). Dua kuncen sakti di Pabrik Gula itu memberikan kesan tersendiri bagi para penonton, terutama ketika mereka ikut turun tangan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di Pabrik Gula.
 
Rasanya karakter Mbah Samin dan Mbah Jinah tidak hanya menjadi pelengkap saja, tetapi memegang kendali secara keseluruhan alur cerita film Pabrik Gula. Akting dari Budi Ros dan Dewi Pakis yang memerankan karakter tersebut sangat perlu diapresiasi dan membuktikan jam terbang mereka sebagai aktor senior.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan