Transformasi struktural ini dipastikan akan dimulai pada tahun 2026, menandai peralihan dari sistem tayang mingguan yang telah berjalan puluhan tahun menjadi format musiman. Kebijakan baru ini membatasi jumlah episode yang dirilis menjadi maksimal 26 episode dalam setahun.
Perubahan format ini akan diimplementasikan bersamaan dengan dimulainya arc cerita baru yang sangat dinantikan, yaitu Elbaph Arc. Untuk mempersiapkan transisi tersebut, anime One Piece akan memasuki masa jeda produksi selama tiga bulan, dari Januari hingga Maret 2026. Penayangan episode baru dengan irama yang telah direvisi ini akan dilanjutkan pada bulan April 2026.
Perbedaan paling mendasar terletak pada frekuensi penayangan. Alih-alih satu episode setiap pekan, serial ini akan mengadopsi pola serial musiman yang lazim di industri.
Dengan kuota sekitar 26 episode per tahun, berarti secara rata-rata penonton akan menyaksikan satu episode baru setiap dua minggu. Pola ini memberikan jeda waktu produksi yang lebih panjang antara setiap episode.
Keputusan strategis ini diungkapkan langsung oleh Produser serial, Ryuta Koike. Menurutnya, langkah ini diambil untuk mendorong kemajuan dan evolusi dari serial anime One Piece itu sendiri. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas visual dan kedalaman narasi.
Selama ini, adaptasi anime One Piece sering mendapat kritik akibat pacing cerita yang dianggap lamban dan banyaknya episode filler atau rekap. Isu ini muncul karena kebutuhan untuk menjaga jarak aman dengan materi sumber, yaitu manga karya Eiichiro Oda, yang masih berlanjut.
Format musiman diharapkan dapat mengatasi masalah pacing yang selama ini menjadi keluhan para penggemar. Setiap episode berpeluang untuk mengadaptasi lebih banyak konten manga, sehingga alur cerita menjadi lebih padat dan setia terhadap versi aslinya. Hal ini diyakini akan meningkatkan kepuasan penonton.
(Maulia Chasanah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
