Kepergian Epy mengiringi selesainya satu bab penting dalam perfilman dan televisi Indonesia, babak di mana sosoknya tak sekadar mengisi layar, tetapi mencetak karakter yang melekat kuat di benak jutaan penonton. Dalam tulisan ini, kita akan menelusuri jejak karier Epy, melihat ragam peran yang ia mainkan, serta mencoba memahami apa yang membuatnya sering dipercaya membawa karakter tertentu. Dari antagonis, protagonis, maupun karakter kompleks.
Dari Panggung Teater Hingga Layar Televisi: Awal Perjalanan Epy
Baca Juga :
Jenazah Epy Kusnandar Dimakamkan Besok
Jejak layar kaca Epy dimulai pada 1996 lewat sinetron 1 Kakak 7 Ponakan, sebuah pintu masuk ke dunia pertelevisian yang kemudian membawanya ke lebih banyak proyek. Dari situ, kariernya meluas ke film layar lebar, FTV, dan kembali ke sinetron — menunjukkan keluwesannya untuk bergerak lintas genre dan medium.
Jejak Filmografi: Ragam Peran dan Warna Karakter
Selama lebih dari dua dekade berkarier, Epy membintangi banyak judul film dan sinetron — dari komedi, drama, horor, hingga aksi. Beberapa film dan lakon penting dalam kariernya adalah Petualangan Sherina (2000), Get Married (2007), The Tarix Jabrix (2008), Si Jago Merah (2008), hingga film bergenre horor seperti Paku Kuntilanak (2009).Selain film, Epy juga aktif di FTV dan serial televisi; salah satu serial paling ikonik yang melekat padanya adalah Preman Pensiun, di mana ia memerankan karakter Kang Mus / Muslihat.
Karena keragaman ini, Epy bukanlah aktor dengan satu “label” saja, melainkan aktor yang luwes merespons kebutuhan cerita, dari tokoh keras dan berkonflik, hingga karakter sehari-hari yang ringan atau komedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News