"Kami ingin mendorong perubahan pola pikir remaja bahwa pernikahan bukan satu-satunya jalan yang bisa diambil untuk bahagia," kata Yes I Do Project Manager, Budi Kurniawan, melalui rilis yang diterima Medcom.id, Minggu 10 Mei 2020.
Budi menuturkan, Suara Kirana bercerita tentang dua remaja Sekolah Menengah Atas, Anggi dan Indra yang mencari temannya bernama Kirana lantaran mendadak hilang begitu saja. Beberapa orang mengaitkan hilangnya Kirana karena hal-hal berbau mistis.
Pencarian Anggi dan Indra pun berlanjut hingga ke daerah Sukabumi, Jawa Barat. Di sana, kedua sahabat ini kaget bukan kepalang ketika menemukan Kirana di Pantai Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat. Kirana ditemukan bersama dengan cita-citanya yang kandas karena menikah saat belajar di bangku Sekolah Menengah Atas.
"Kami ingin supaya mereka punya keinginan untuk mengenyam pendidikan tinggi," ungkap dia.
Suara Kirana dibintangi Laras Sardi, Jourdy Pranata, dan Dhea Seto karya produksi Plan Indonesia memberi pemahaman bahwa menikah usia anak yang saat ini sedang marak di banyak wilayah berdampak buruk bagi anak perempuan Indonesia karena hal ini akan melanggengkan kemiskinan. Film ini diproduksi pada 2019 dan akan diluncurkan melalui platform YouTube minggu ini agar dapat ditonton sebagai pembelajaran bagi anak perempuan di seluruh Indonesia.
Sebab, Indonesia merupakan negara dengan angka perkawinan anak ke-2 tertinggi di ASEAN dan ke-8 tertinggi di dunia. Pada tahun 2018, 1 dari 9 anak perempuan di Indonesia menikah sebelum usia 18 tahun. Bahkan menurut data BPJS (2019), sekitar 6.838 anak perempuan di Indonesia menikah sebelum usia 15 tahun
Pada 2019, Mahkamah Agung dan DPR menaikkan batas usia minimum menikah menjadi 19 tahun baik untuk laki-laki dan perempuan (UU 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas UU 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan). Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menekan angka perkawinan usia anak menjadi 8,7 persen dan ditargetkan untuk tercapai pada tahun 2024.
Untuk itu, Plan Indonesia gencar dalam mengkampanyekan gerakan #StopPerkawinanAnak sejak 2017. Mereka juga telah menyalurkan advokasi hingga tingkat pedesaan.
“Kami aktif dalam upaya advokasi hingga di tingkat desa. Selain itu, kami juga turut melibatkan kaum muda untuk menjadi pendidik sebaya dalam kampanye pencegahan perkawinan usia anak”, papar Budi.
Sementata itu, salam penggarapannya, Plan Indonesia menggandeng Pasar Malam Films dalam produksi film Suara Kirana. Film ini diproduseri Evi Cecilia dari Pasar Malam Films.
"Dalam proses produksi film ini, kami belajar banyak mengenai isu perkawinan usia anak. Kami ingin remaja di seluruh Indonesia bisa menikmati film ini dengan membawa pulang pesan bahwa perkawinan usia anak akan merugikan mereka di masa depan”, ujar Evi Cecilia, Producer Pasar Malam Films.
Evi menuturkan film pendek berdurasi 30 menit ini dapat ditonton secara eksklusif di kanal Plan Indonesia Official Channel (youtube.com/PlanIndonesiaOfficialChannel) pada Sabtu, 9 Mei 2020. Melalui Suara Kirana, Evi berharap, ini mampu membuka ruang diskusi bagi remaja terkait isu perkawinan usia anak.
"Misalnya soal keputusan menikah di usia anak dan dampak buruk yang bisa menimpa kaum muda," tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id