Wregas berhasil mendapatkan penghargaan ini melalui karya film pendeknya yang berjudul Prenjak / In The Year of Monkey. Sebuah film pendek yang bercerita mengenai hubungan kuasa antar laki-laki dan perempuan.
Berhasil memenangkan penghargaan bergensi tentunya membuat Wregas bahagia. Ia pun menceritakan pengalamannya di Festival Film Cannes 2016.
“Setelah pemutaran film Prenjak di Cannes, seorang penonton menghampiri kami dan menyatakan kekagumannya akan film Prenjak yang ia nilai sederhana namun menakjubkan. Bagi saya itulah apresiasi tertinggi,” ujar Wregas saat jumpa pers di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis (02/6/2016).
Tampil di Cannes tak hanya membuat Wregas memiliki kesempatan memutar filmnya, ia juga berkesempatan bertemu sutradara lain dari berbagai belahan dunia.
Wregas sempat menonton berbagai film dari sutradara besar seperti Jim Jarmusch, Park Chan Wook, Sean Penn, Jean Luc & Piere Dardene, Oliver Assayas, dan Briliante Mendoza.
“Bisa melihat film mereka, ngobrol bareng mereka sangat membuka mata saya karena mereka punya pandangan luar biasa terhadap sinema, berani bereksperimen dan berkarya dengan tulus,” ucap Wregas.
"Di sana terlihat besarnya apresiasi-apresiasi penonton terhadap sinema. Dari sekian banyak film yang berhasil saya tonton, film From the Land of the Moon karya Nicole Garcia menjadi yang paling saya kagumi," lanjut Wregas.
Berhasil memenangkan penghargaan di salah satu festival film paling bergengsi di dunia membuat rasa senang dalam diri Wregas masih terasa hingga kini.
“Bahkan sampai setelah selesai acara di sana, masih ada saja orang yang datengin ngasih selamat terus bilang kalau film kita itu bagus. Bahkan saya sendiri euforianya masih kerasa sampai sekarang. Habis dari sini pokoknya saya mau istirahat dan pulang ke Yogyakarta. Di sana teman-teman katanya sudah beli kambing buat syukuran," pungkas Wregas seraya tertawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News