"Serial ini secara unik menggambarkan proses pemakaman tradisional Korea, berkabung atas kematian orang, dan nilai-nilai khusus untuk masyarakat Korea," tutur Yoon Ji-ryun dalam virtual press conference.
Di sisi lain, ia mengaku sedikit khawatir tentang bagaimana hal tersebut dapat dilihat oleh penonton internasional. Namun, Yoon Ji-ryun yakin bahwa nilai yang tergambarkan dalam drakor ini tidak salah dari sisi penonton di luar Korea.
"Saya pikir itu benar secara universal bahwa Anda menyadari betapa berharganya hidup ketika Anda akan menghadapi kematian, daripada mencoba menghindarinya. Meskipun kita semua akan mati dan takut mati," jelas penulis drakor Angel Eyes itu.
Pada cerita yang ditulisnya, ia juga ingin memberikan penghiburan kepada penonton agar kematian tidak terlalu sepi. Tentunya, menyadari bahwa waktu tidak menunggu siapa pun terkait kematian.
"Serial ini akan membantu Anda merefleksikan kerendahan hati terhadap orang lain dan hubungan dengan orang di sekitar Anda. Hal yang sering diabaikan masyarakat modern," timpal sutradara Kim Sung-ho.
Ia juga menjelaskan bahwa rumah almarhum (orang yang telah meninggal dunia) dalam drama ini digambarkan dengan warna-warna netral. Sedangkan barang-barang mereka, dikemas dengan warna-warna cerah untuk lebih menekankan pada kisah-kisah yang ditinggalkan oleh almarhum.
"Saya pikir serial ini akan memberi kita semua kesempatan untuk memikirkan tentang kehidupan kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita," ucap aktor Lee Je-hoon selaku pemeran utama dalam drama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id