Captain America: Civil War (Foto: screenrant)
Captain America: Civil War (Foto: screenrant)

Captain America: Civil War, Perang Ideologi Para Superhero

Putu Radar Bahurekso • 27 April 2016 22:45
medcom.id, Jakarta: Film ketiga dari frenchise Captain America yakni Captain America : Civil War telah dirilis. Sebuah film blockbuster Hollywood yang menjadi salah satu puncak perjalanan Studio Marvel.
 
Civil War bukan hanya menyajikan berbagai aksi dan pertarungan sengit, namun film ini merupakan film impian yang selalu dihayalkan oleh anak-anak penggemar superhero. Semua superhero berkumpul, bertempur dan melihat siapa yang terkuat di antara mereka.
 
Civil War menyajikan peperangan antar dua kelompok superhero yakni Tim Captain America (disingkat Tim Cap) yang diisi oleh Winter Soldier, Scarlett Witch, Hawkeye, Ant-Man, dan Falcon.

Tim Cap akan berhadapan dengan Tim Iron Man yang diisi oleh Black Widow, War Machine, Vision, Black Panther, dan juga Spider-Man.
 
Civil War berlatar satu tahun setelah Avengers : Age of Ultron, di mana peristiwa yang ditangani oleh para Avengers mengakibatkan kehancuran besar bagi wilayah sekitarnya. Kehancuran dan kerusakan ini membuat para politisi dunia ingin agar para Avengers mau berada di bawah pemerintah dunia.
 
Pendapat di pihak Avengers sendiri pun terpecah. Ada yang setuju yakni Tim Iron Man dan ada yang tidak setuju yakni Tim Cap. Kedua belah pihak berselisih paham.
 
Saat Konferensi Wina PBB untuk memutuskan mengenai keberadaan Avengers, tiba-tiba tempat konferensi PBB tersebut meledak oleh aksi terorisme yang dilakukan oleh Baron Zemo.
 
Gegap Gempita Superhero dan Spider-Man Ketiga
 
Dalam pertikaian antara Tim Cap melawan Tim Iron Man setidaknya terdapat 12 superhero yang saling beradu dengan kekuatan spesialnya masing-masing.
 
Wajar saja jika film ini memiliki adegan aksi yang luar biasa, ramai, menarik, dan menegangkan. Mulai dari pertarungan udara di mana ada Iron Man, Falcon, dan War Machine yang bisa terbang, kekuatan sihir di mana ada Scarlett Witch dan Vision.
 
Juga berbagai sifat dasar para Superhero yang sudah terlihat melalui film pribadinya. Seperti Ant-Man yang masih bisa memperlihatkan adegan kocak saat bertarung.
 
Total 12 superhero yang ada di sini seolah memperlihatkan pestanya dunia superhero Marvel Cinematic Universe. Mereka berkumpul. Tampil berani, dan kuat dalam memegang pemikirannya masing-masing. Bertempur dengan kekuatan spesialnya, serta tampil elegan dan gagah dengan kostum kebesarannya.
 
Pertemuan para superhero ini merupakan sebuah mimpi jadi nyata bagi mereka yang selalu mengagumi sosok superhero sedari kecil.
 
Salah satu yang menarik juga dari film Civil War ini adalah kemunculan Spider-Man. Mengapa kemunculan Spider-Man menjadi suatu hal yang menarik.
 
Dalam waktu 20 tahun terakhir, ini adalah Spider-Man ketiga yang dibuat. Sebelumya sudah ada Spider-Man versi Tobey Maguire, kemudian versi Andrew Garfield. Beruntunglah para penggemar Spider-Man, bisa melihat aksi terbarunya yang diperankan oleh aktor asal Inggris bernama Tom Holland.
 
Ini juga menandakan kepulangan Spider-Man ke rumahnya yakni Marvel Cinematic Universe. Spider-Man sebelumnya dibuat oleh Sony sehingga tidak bisa bergabung dengan para superhero produksi Studio Marvel.
 
Debat Ideologi dan Kehancuran Psikologis
 
Seperti diketahui, terjadi pertarungan antara Tim Cap melawan Tim Iron Man. Mereka bertempur karena perbedaan pandangan mengenai posisi superhero di dunia.
 
Di mana posisi superhero seharusnya? Sebagai swasta atau sebagai pasukan pemerintah?
 
Sebuah debat yang tidak kunjung selesai untuk dibahas. Mengapa pemerintah selalu ingin mengatur semua hal hingga keberadaan superhero? Seberkuasa itu kah mereka? Apa pemerintah punya posisi lebih baik dibanding superhero di mata para manusia biasa?
 
Bagaimana jika kalau anda baru bangun dan mendapati lingkungan sekitar rumah anda sudah hancur berantakan? Tidaklah kamu ingin kalau superhero berada di bawah kendali pemerintah yang memiliki legitimasi hukum?
 
Pertanyaan-pertanyaan tersebut kerap kali muncul ketika memperdebatkan posisi di mana seharusnya superhero berada. Sebuah perdebatan ideologi, perdebatan yang tentunya akan berpengaruh ke dalam kekuatan politik dalam Marvel Cinematic Universe.
 
Sebuah perdebatan yang memancing otak para penggemar untuk mau berdebat dan memilih yang terbaik bagi kemanusiaan.
 
Namun musuh yang sebenarnya dalam film ini bukanlah ideologi tersebut, melainkan sosok Baron Zemo yang merupakan seorang mantan pasukan khusus Sokovia. Ia memiliki dendam terhadap para Avengers, sehingga ia ingin menghancurkan Avengers dari dalam dengan membawa mereka ke dalam perdebatan ini.
 
Sudah banyak pertarungan yag dihadapi oleh para superhero ini. Mulai dari mutan hingga para supervillain atau superhero jahat. Semuanya berhasil ditumpas dengan bersih oleh Avengers, namun menghadapi satu sosok manusia, Avengers harus hancur dari dalam.
 
Ini mengingatkan bahwa manusia, si makhluk paling sempurna ini memang tidak memiliki kekuatan super seperti mengeluarkan petir atau semacamnya. Namun di sisi lain, manusia bisa jauh lebih berbahaya dibanding para mutan atau semacamnya.
 
Captain America : Civil War diperankan oleh Chris Evans sebagai Captain America, Robert Downey Jr sebagai Iron Man, Sebastian Stan sebagai Winter Soldier, dan Daniel Bruhl sebagai Baron Zemo. Diproduseri oleh Joe Russo dan Anthony Russo, film ini tayang perdana di bioskop pada 27 April 2016.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan