Europe on Screen (Foto: dok. EoS)
Europe on Screen (Foto: dok. EoS)

74 Film Eropa Siap Tayang di Indonesia

Purba Wirastama • 25 April 2017 16:06
medcom.id, Jakarta: Sebanyak 74 film dari 21 negara Eropa siap tayang di Indonesia dalam festival tahunan Europe on Screen (EoS) ke-17. Pemutaran akan digelar di enam kota besar pada 5 - 14 Mei 2017.
 
Sama seperti beberapa tahun terakhir, EoS 2017 tetap mengusung semangat 'tanpa tema'. Tema, menurut direktur festival Orlow Seunke, akan membatasi pilihan film-film terbaik dan terkini yang dapat ditayangkan.
 
"Kesuksesan festival film bergantung pada kualitas film dan pengelolaan acara. Dan jika kita memilih film terkini, tema akan terbentuk dengan sendirinya oleh film dan para kreator yang merefleksikan masalah di lingkungan sosial mereka," kata Orlow dalam konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa 25 April 2017.

Pemutaran dipusatkan di Jakarta di beberapa pusat kebudayaan Eropa selama 10 hari. Medan mendapat jatah 15 film. Sementara empat kota lain, yaitu Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar, mendapat empat hingga enam film untuk dua atau tiga hari pemutaran.
 
Pembagian segmen film
 
Sajian film EoS 2017 dibagi ke dalam enam segmen. Tiga di antaranya merupakan segmen utama andalan festival ini, yaitu Xtra, Discovery, dan Docu. Ketiga segmen menyajikan 55 film dan kompilasi film tahun edar 2014-2016.
 
Kategori "Xtra" berisi 18 film fiksi yang sukses di pasar komersial dan kompetisi festival. Salah satunya Valley of Love (2015) arahan sutradara Perancis Guillaume Nicloux.
 
Film ini bercerita tentang perjalanan sepasang pemain film terkenal dalam memenuhi undangan pernikahan anak mereka yang mati bunuh diri. Lewat undangan, anak tersebut berjanji akan kembali jika kedua orang tua mengunjungi lima tempat di Death Valley.
 
"Discovery" menyuguhkan 21 film karya sutradara baru dan berbakat, ditambah satu kompilasi animasi pendek dari Belanda. Misalnya film Perancis berjudul Mustang (2015) arahan Deniz Gamze Erguven. Film berlatar Turki ini menceritakan usaha lima gadis kakak beradik yatim piatu dalam melawan kekangan lingkungan dan wali mereka yang konservatif.
 
Segmen "Docu" membawa 17 film dokumenter tentang persoalan di dalam dan luar Eropa. Salah satunya A Syrian Love Story (2015) arahan Sean McAllister yang dibuat selama lebih dari lima tahun.
 
Film produksi Inggris ini mengikuti kisah Amer dan Raghda, tahanan politik Suriah yang menikah setelah dibebaskan. Karena suatu hal, Raghda dipenjara lagi dan tiba-tiba dibebaskan ketika revolusi Suriah tengah berlangsung. Mereka lalu melarikan diri ke Lebanon dengan keempat anaknya.
 
Selain tiga segmen di atas, ada pula segmen retrospektif untuk film karya Luis Bunuel dan Alfred Hitchcock. Lalu ada segmen layar tancap dan film keluarga.
 
Semua penayangan, kecuali acara pembuka, terbuka untuk umum dan gratis. Jadwal selengkapnya dapat dilihat di situs europeonscreen.org.
 

 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan