Model hybrid yang akan digunakan WarnerMedia akhir bulan ini dengan dirilisnya Wonder Woman 1984 belum menjadi strategi permanen. Hal itu diklaim oleh ketua dan CEO WarnerMedia Studios dan Networks Group Ann Sarnoff dalam pernyataan resminya.
Saat ini, perusahaan itu berencana untuk mempertimbangkan keputusan tersebut sebagai pengganti produktivitas selama satu tahun pandemi covid-19. Apalagi di tahun 2020 ini kapasitas operasional bioskop berkurang.
"Kita hidup di masa yang belum pernah terjadi sebelumnya yang membutuhkan solusi kreatif, termasuk inisiatif baru ini untuk Warner Bros Pictures Group," ujar Sarnoff dilansir dari Vanity Fair.
Rencana 2021 itu dilakukan juga berdasarkan pertimbangan kondisi para penonton. Sebab, ia memerhatikan bahwa mereka tidak akan merasa nyaman kembali ke bioskop, bahkan setelah vaksin covid-19 diluncurkan di awal tahun depan.
"Kami melihatnya sebagai solusi yang sama-sama menguntungkan bagi pencinta film dan para pameran, dan kami sangat berterima kasih kepada mitra pembuat film kami yang bekerja bersama kami dengan inovatif untuk keadaan ini," paparnya.
CEO WarnerMedia Jason Kilar juga sepaham. Hal itu setelah mempertimbangkan semua opsi yang tersedia dan proyeksi keadaan menonton film sepanjang tahun 2021.
"Kami sampai pada kesimpulan bahwa ini adalah cara terbaik untuk film WarnerMedia bisnis untuk menavigasi 12 bulan ke depan," tuturnya.
"Lebih penting lagi, kami berencana menghadirkan 17 film luar biasa kepada konsumen sepanjang tahun, memberi mereka pilihan dan kekuatan untuk memutuskan bagaimana mereka ingin menikmati film-film ini," tambahnya.
Banyak judul Warner Bros yang akan dirilis di HBO Max. Di antaranya, Dune, The Matrix 4, The Suicide Squad, In the Heights, dan Space Jam: A New Legacy.
Selain itu Judas and Black Messiah, The Many Saints of Newark, King Richard, dan Cry Macho. Kemudian, sekuel blockbuster, mencakup Godzilla vs Kong, The Conjuring: The Devil Made Me Do It.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News