Sebagaimana diketahui, Teguh Karya ikut memberi sumbangsih dalam sinema Indonesia lewat karya-karyanya yang banyak menuai apresiasi dan prestasi.
Lahir dengan nama Steve Liem Tjoan Hok, Teguh bukan hanya sekadar sutradara. Dia juga guru bagi sederet sineas di Indonesia.
Menjadi pemimpin Teater Populer sejak berdiri pada 1968, Teguh turut melahirkan aktor dan aktris penting dalam sejarah perfilman Indonesia, antara lain Slamet Rahardjo, Nano Riantiarno, Ray Sahetapi, Christine Hakim, dan almarhum Alex Komang.
Untuk mengetahui sosok Teguh lebih dalam, Metrotvnews.com menghubungi Bambang Supriadi, dosen Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta.
Bambang merupakan Director of Photography dalam Perkawinan Siti Zubaedah, film terakhir yang digarap Teguh sebelum meninggal pada 11 Desember 2001.
"Membuat film bagi Teguh Karya merupakan hal yang sangat khusus. Dia menjalani proses serta tahapan dalam produksi dengan sangat intens. Juga sangat menyadari bahwa pencapaian atau keberhasilan yang diraih sebuah film sangat ditentukan oleh energi yang sudah dikeluarkan dalam mempersiapkannya," kata Bambang.
Dari segi prestasi, Teguh pernah memborong enam Piala Citra. Masing-masing didapat dari film Cinta Pertama (FFI 1974), Ranjang Pengantin (FFI 1975), November 1828 (FFI 1979), Di Balik Kelambu (FFI 1983), Ibunda (FFI 1986), dan Pacar Ketinggalan Kereta (FFI 1989).
Menurut Bambang, Teguh adalah tipe sutradara yang sangat matang dalam mempersiapkan segala sesuatunya sehingga hasil yang diperoleh pun maksimal.
"Teguh Karya tidak mungkin mau memulai langkahnya jika merasa belum siap untuk melakukannya. Dia butuh waktu serta upaya agar seluruh unsur dalam filmnya tergarap maksimal. Dengan kekhususan kerja itulah film-film yang digarapnya selalu memperoleh penghargaan. Sebuah imbalan yang setimpal,” lanjut Bambang.
Hobi Kuliner dan Menonton Film
Selain dikenal sebagai sutradara yang berkemampuan baik dalam membuat film, Teguh punya hobi yang jauh kaitannya dari dunia sinema, yaitu kuliner.
"Dia adalah orang yang sangat menyayangi tanaman dan juga pandai memasak," terang Bambang.
Bambang menceritakan, dirinya pernah disuguhi sop kepiting yang dimasak langsung oleh Teguh. Selain pandai memasak, Teguh juga banyak mengetahui lokasi berburu kuliner lezat.
"Dia punya selera bagus dalam hal kuliner juga," kata Bambang.
Di samping penyayang tanaman dan hobi kuliner, Teguh selalu mengisi waktu luangnya dengan menonton film. Hal ini menunjukkan bahwa pribadi Teguh adalah sosok yang tak kenal lelah dalam belajar.
"Menonton film bagi tokoh legendaris ini merupakan hal yang mutlak dilakukan. Dalam seminggu, tak kurang dari 10 film disewa dari rental untuk disimaknya dalam seminggu (saat itu masih dalam bentuk laser disc)," kisah Bambang.
Bambang termasuk orang yang beruntung pernah mendapat kesempatan bekerja dengan Teguh, terlebih dirinya ikut terlibat di film terakhir yang digarap sang legenda.
Saat ditanya soal kenangan tidak terlupakan soal Teguh, Bambang mengisahkan peristiwa syuting scene terakhir film Perkawinan Siti Zubaedah.
Teguh dinilai punya cara unik untuk menghormati kru dan para pemeran yang terlibat dalam film yang dibuatnya.
"Teguh Karya menghilang dari set selama kurang lebih satu jam lamanya. Padahal, segala sesuatu sudah siap untuk melakukan syuting, termasuk pemain yang stand by di lokasi (saat itu adalah Ayu Azhari). Semua menunggu," kenangnya.
Setelah semua menunggu dan dibuat kebingungan karena sutradara menghilang, Teguh tiba-tiba muncul mengenakan jas, dasi, dan rambut tersisir rapi. Penampilan Teguh membuat para kru dan pemeran bingung.
"Pak Teguh mau ke undangan?," kata Bambang menirukan percakapan tempo itu. "Gue mau menghormati kalian saja. Kan hari ini, hari terakhir syuting," kata Bambang menirukan perkataan Teguh.
Syuting pada hari itu lantas berakhir dengan acara makan malam.
Perkawinan Siti Zubaedah merupakan film televisi yang dirilis pada 1997. Setelah itu, kesehatan Teguh berangsur memburuk sampai akhirnya menghembuskan napas terakhir di RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat, akibat stroke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News