Berbeda dengan film animasi Tarzan yang terlihat penuh warna dengan nyanyian ceria, film ini memiliki tone warna yang lebih gelap dibanding film animasinya.
Dalam film ini sosok Tarzan sudah diceritakan dari sejak ia sudah menikah dengan Jane. Lalu dalam beberapa bagian Tarzan maupun Jane teringat dengan kehidupan mereka saat berada di hutan Afrika.
Film ini beberapa kali memunculkan adegan flashback masa lalu sebelum akhirnya Tarzan dan Jane kembali ke Afrika dan terlibat dalam sebuah kasus perbudakan di mana mereka harus menyelamatkan orang-orang Afrika yang diperbudak secara paksa.
Beberapa sosok Tarzan kini setelah sepenuhnya menjadi manusia juga diperlihatkan. Tarzan si manusia hutan tersebut juga kini setelah menjadi manusia sepenuhnya sempat terlibat masalah dengan kera yang dulu seperti saudaranya.
Interaksi Manusia dan Alam Semesta
Meskipun Tarzan sudah mejadi manusia yang hidup normal dengan nama John Clayton III, ia juga merasakan hidup layaknya masyarakat borjuis pada masa penjelajahan samudra atau kolonialisasi. Namun, Tarzan tidak melupakan asalnya.
Bisa dikatakan Tarzan adalah roh pelindung alam yang hidup dalam bentuk manusia. Ia bisa berinteraksi, berkawan, dan mengerti tentang hewan.
Ia juga tahu bagaimana memanfaatkan tumbuhan di sekitarnya untuk bertahan hidup di hutan.
Tarzan sudah hidup di dalam hutan sejak ia masih bayi. Orangtuanya meninggal saat badai karena diserang gorila. Tarzan yang masih bayi dilindungi oleh gorila lainnya dan kemudian diurus.
Tarzan yang dibesarkan oleh gorila justru hidup seperti gorila. Ia tidak bisa bertindak layaknya manusia. Namun, ketika beberapa kawan gorilanya ditangkap oleh suku pedalaman, Tarzan justru mengganggu manusia adat pedalaman tersebut.
Hal tersebut terus ia lakukan hingga orang-orang menyebutnya hantu hutan yang tinggal di pepohonan.
Ketika berusaha untuk menyelamatkan Jane, Tarzan meminta bantuan dari banyak hewan. Upaya Tarzan dalam meminta bantuan hewan tersebut dan juga saat ia tinggal di hutan memperlihatkan bagaimana manusia harusnya menganggap makhluk hidup lain.
Dalam film ini juga Tarzan memberitahukan sesuatu yang menarik. Tarzan mengatakan, “bahasa yang paling jernih ada dalam mata seekor gajah.”
Kamera pun tidak lupa menyorot mata gajah yang bulat dan hitam jernih di tengah kepala dan badannya yang besar. Kita juga tahu bahwa di beberapa negara dan kepercayaan gajah justru dianggap hewan yang suci.
Tarzan juga tahu bagaimana berhadapan dengan gorila, yakni dengan menunduk di depannya. Manusia menunduk di depan hewan. Inilah justru yang bisa dilihat dari hidup Tarzan.
Interaksi Tarzan dengan hewan dan tumbuhan di sekitarnya membuktikan bahwa makhluk hidup harus hidup saling bersinergi tanpa berusaha untuk menjadi superior di hadapan makhluk lain.
Film The Legend of Tarzan disutradarai oleh David Yates dan diperankan oleh Aleksander Skarsgard, Margot Robbie, Samuel L. Jackson, dan Christoph Waltz. Film ini tayang di bioskop mulai 1 Juli 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News