Penghargaan utama diraih film Jodilerks Dela Cruz, Employee of the Month garapan sutradara Carlo Fransisco Manatad. Dalam program kompetisi yang sama, film terbaik Singapura diraih oleh Between us Two garapan Tan Wei Keong.
Ruah mengikuti kisah Haji Halim, yang hidup kaya raya di kampung religius konservatif. Dia memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang janda muda, walaupun istrinya menentang. Sang istri pun mengutuk dia.
Isu agama, poligami, tradisi, korupsi, dan ketidaksetaraan gender dalam film ini mendapat sorotan khusus dari dewan juri. Persoalan tersebut dianggap penting, relevan, serta dapat ditangkap dengan cara unik. Juri menilai Ruah patut mendapat perhatian, meski tidak mendapat penghargaan utama.
Dewan juri terdiri atas tiga orang. Ada aktris Marsha Timothy dan sutradara K Rajagopal asal Singapura. Ketua juri adalah Kenji Ishizaka, salah satu pengarah program di Tokyo International Film Festival.
Sebelumnya, Ruah telah meraih Piala Citra 2017 dalam kategori Film Pendek Terbaik. Film ini juga diputar dalam program kompetisi Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2016.
SGIFF tahun ini juga memberi Honorary Award kepada Garin Nugroho atas kiprah sebagai seniman, guru, dan pemimpin komunitas. Garin dinilai telah memberi kontribusi yang luar biasa dan berkelanjutan terhadap sinema Asia.
Lalu juga ada Cinema Legend Award yang diberikan kepada aktor Jepang Koji Yakusho ats dedikasi panjangnya terhadap dunia akting. Koji telah bekerja di lebih dari 60 proyek film dengan sejumlah sutradara, seperti Kiyoshi Kurosawa dan Takashi Miike. Dia dikenal lewat film Memories of a Geisha (2005) dan Babel (2006).
Tahun ini merupakan gelaran SGIFF ke-28. Festival telah berlangsung pada 23 November hingga 3 Desember 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id