Dilansir dari Media Indonesia, film yang dibintangi Joaquin Phoenix itu pada pekan pertama rilis di Prancis tercatat lebih unggul dibandingkan film The Hunger Games dengan penjualan tiket lebih dari 764 ribu.
Film ini menceritakan kisah Napoleon Bonaparte, seorang jenderal pemimpin perang revolusioner Prancis, dalam menghadapi perjalanan cinta yang rumit dengan Josephine Napoleon. Lokasi syuting film Napoleon berada di Inggris dengan alih bahasa menjadi Prancis dan subtitle bahasa Inggris.
baca juga: Bercerai dengan Okie Agustina, Gunawan Dwi Cahyo Pasrah Kehilangan Pekerjaan |
Kampanye besar-besaran dilakukan untuk mengajak masyarakat ikut menonton tokoh sejarah Prancis tersebut. Sebagai ikon, foto Phoenix dengan topi khas Napoleon dipasang di berbagai tempat publik, termasuk stasiun kereta di Paris.
Di tengah antusiasme masyarakat yang menonton sangat tinggi, ternyata masih banyak kritik terhadap produksi film itu.
“Film terbaru Ridley Scott menggambarkan Napoleon sebagai karakter murung dan medioker. Sabotase semacam ini sangat merendahkan," ucap seorang kritikus film di harian sayap kanan Le Figaro.
Sementara itu, pencitraan subyek dalam film Napoleon dinilai tidak mengalami improvisasi yang menunjang ketertarikan pada sejarah.
"Semberono dan buruk dalam penggambaran subyek. Film biografi yang dibintangi Joaquin Phoenix ini tidak memiliki sudut pandang baru, baik mengenai tokoh maupun mitosnya," tulis sumber lainnya di surat kabar sayap kiri Liberation.
(Abdurrahman Addakhil)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News