"Mungkin hegemoni dari genre film-film yang dibuat," kata Anggy menjawab pertanyaan Medcom.id soal masalah dalam perfilman domestik yang paling menarik perhatiannya, saat ditemui di kawasan Kemang, beberapa waktu lalu.
"Jadi masih agak latah. Kalau komedi laku, bikin komedi. Kalau horor laku, bikin horor. Maksudnya, saya merasa, kurang dihargai genre lain yang sama menariknya, seperti drama atau action. Jadi itu kurang diminati produser karena rata-rata mau cari aman, entah komedi atau horor," lanjutnya.
Menurut Anggy, naskah film asli juga kurang dihargai. Banyak produser memilih naskah dari aset yang sudah lebih dulu populer demi menjamin publisitas, seperti novel atau karya film sebelumnya.
"Selama ini melulu harus dari aset yang sudah ada, yang sudah populer. Misal dari novel, biografi, atau yang sudah terkenal sebelumnya. Naskah asli itu jarang sekali dihargai. Ya harapannya sih, ke depan lebih banyak lagi naskah asli yang dibuat (ke film)," ujarnya.
Sejak 2012, Anggy telah menyutradarai 10 film, termasuk dua seri Comic 8: Casino Kings serta dua seri Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss yang meraup sukses komersial besar di atas empat juta penonton. Kendati punya pandangan personal demikian, film garapan Anggy yang paling laris justru film yang mendaur ulang aset lama dari film-film Warkop DKI dan film-fiml klasik lain.
Film terakhir Anggy yang telah dirilis yaitu 5 Cowok Jagoan: Rise of the Zombies (2017). Dia sedang menyiapkan film horor komedi yang berangkat dari film horor klasik Suzanna.
"Keinginan saya sih, para produser lebih beragam lagi dalam memberikan dana produksi ke sutradara untuk membuat film-film yang lebih beragam," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id