"Sebenarnya bisa dibilang, pekan depan atau pekan depannya sudah selesai," kata Ifa kepada Medcom.id saat ditemui di kawasan Cilandak belum lama ini, usai mempromosikan album soundtrack untuk film terbarunya Kucumbu Tubuh Indahku.
"Namun memang kami sedang berpikir untuk proses distribusinya. Filmnya sudah hampir selesai," lanjut Ifa.
Proyek Abracadabra, yang sudah dimulai sejak 2015, mulai diungkap ke publik pada penghujung 2017. Film ini digarap Faozan Rizal sebagai sutradara dan penulis. Faozan, yang dikenal sebagai sinematografer di lusinan film panjang, sebelumnya telah menyutradarai film laris box office Habibie & Ainun.
Menurut sinopsis resmi, Abracadabra berkisah tentang seorang pesulap dengan pertunjukan ilusi yang tiba-tiba menjadi sungguhan. Suatu hari, sang pesulap menampilkan trik ilusi menghilangkan seorang bocah ke dalam boks. Namun tak disangka, anak kecil ini benar-benar menghilang tanpa jejak.
Kepada publik, dia akhirnya mengarang cerita mengenai asal-usul kotak ajaib tersebut. Ketika bersembunyi di kota lain, dari kotak, keluarlah perempuan yang ternyata hilang dalam pesta pernikahannya di tempat lain. Dalam kesempatan berbeda, perempuan lain keluar dari kotak dan jatuh hati pada sang pesulap.
Film ini diproduksi oleh Fourcolours Films dengan dukungan Aurora Media Singapura dan HOOQ. Dalam deskripsinya di situs web Fourcolours, proyek ini diajukan dengan anggaran USD400 juta atau sekitar Rp5,72 miliar menurut kurs Rp14.310.
Ifa menyebut bahwa film terbaru ini akan berbeda dengan film-film Fourcolours sebelumnya, baik soal bentuk, visual, maupun cerita. Tiga film panjang mereka yang telah dirilis adalah Siti, Turah, dan Sekala Niskala. Ketiganya ditayangkan di beberapa festival film internasional.
"Untuk Fourcolours, ini pengalaman yang baru. Hal yang bisa saya pastikan, mudah-mudahan film ini akan lebih mampu diakses penonton secara visual, secara cerita, dan secara bentuk," tukas Ifa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News