PARFI’56 meramaikan perayaan #HariFilmNasional2024 dengan mencanangkan tema #AktorTangguhIndustriTumbuh (Foto:Dok)
PARFI’56 meramaikan perayaan #HariFilmNasional2024 dengan mencanangkan tema #AktorTangguhIndustriTumbuh (Foto:Dok)

Peringati Hari Film Nasional 2024, PARFI '56 Berharap Film Indonesia Makin Berkualitas

Rosa Anggreati • 01 April 2024 13:15
Jakarta: Turut meramaikan perayaan #HariFilmNasional2024 pada 30 Maret 2024, Pengurus Besar Persatuan Artis Film Indonesia ’56 (PARFI’56) yang diketuai oleh Macella Zalianty S.Sos. MH mencanangkan tema #AktorTangguhIndustriTumbuh.
 
"Tepat pada 30 Maret setiap tahunnya, Indonesia merayakan Hari Film Nasional (HFN). Tahun 2024 ini tema yang dicanangkan PARFI’56 pada #HariFilmNasional2024 bertajuk 'Aktor Tangguh, Industri Tumbuh," kata Marcella Zalianty.
 
PARFI’56 (Persatuan Aktor Film Indonesia 1956) membuat rangkaian acara dengan tema “Aktor Tangguh, Industri Tumbuh.” Acara Hari Film Nasional PARFI’56 ini dilaksanakan pada hari ini Sabtu, 30 Maret 2024, di Pita Mezzanine Floor, Sequis Center, Jalan Jenderal Sudirman No. 71, Jakarta. 
 
Baca juga: 10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa


Kegiatan diawali kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Uno, dilanjutkan dengan membuka secara resmi rangkaian kegiatan seperti diskusi panel dengan topik Good Story, Great Actors, Esensi Kejayaan Film Indonesia, dengan menghadirkan para aktor dan sineas Indonesia, yakni Prilly Latuconsina, Rano Karno, Chelsea Islan, Hanung Bramantyo, dan lainnya.
 
Peringati Hari Film Nasional 2024, PARFI 56 Berharap Film Indonesia Makin Berkualitas
Menparekraf Sandiaga Uno (Foto:Dok)
 
Acara dilanjutkan dengan pemutaran thriler film-film yang akan tayang dan nonton bareng film RECTOVERSO, film pertama di Indonesia yang disutradarai oleh  semua aktor film Indonesia tahun 1980 “Cintaku di Rumah Susun” dan collectable actors item (preloved) yaitu lelang barang-barang kesayangan yang pernah dipakai dalam syuting oleh para aktor.
 
Ketua Umum PARFI’56 Marcella Zalianty menyatakan harapannya untuk Hari Film Nasional. Ia berharap film Indonesia terus tumbuh meningkat tidak hanya jumlah, tetapi juga secara kualitas seiring dengan jumlah penonton tercatat pada 2022 yang lalu, total penonton film Indonesia di bioskop mencapai 54.073.776 orang. 
 
"Peningkatan jumlah dan kualitas produksi film nasional tentunya akan mampu merebut peluang ceruk yang lebih besar di pasar domestik, Asia, dan bahkan dunia. Ini terlihat dari raihan sekitar 61 persen market share penonton film di Indonesia, mengungguli capaian market share film impor yang hanya memperoleh sekitar 39 persen pada 2022 . Industri film indonesia harus mampu bersaing dengan raksasa industri film Asia. Dan ke depan, film Indonesia tidak hanya dicintai oleh anak-anak bangsanya, tetapi juga menjadi medium diplomasi kultural dikenal di luar Indonesia," ucap Marcella.
 
Setiap produksi film yang dihasilkan ada begitu banyak insan perfilman yang dilibatkan, mulai dari juru kamera, penata cahaya, penata artistik, penata musik, penulis naskah, sutradara, hingga produser. Yang tak kalah penting adalah para pemeran, yakni aktor dan aktris. Mereka merupakan pekerja-pekerja seni yang mempertaruhkan segenap kemampuan dan profesionalitasnya untuk menghasilkan karya film berkualitas dan layak ditonton oleh masyarakat. 
 
"Tidak tertutup kemungkinan film Indonesia suatu saat nanti bisa menjadi nominasi (penghargaan) Oscar. Syukur-syukur bisa menang," ujarnya.
 
Peringati Hari Film Nasional 2024, PARFI 56 Berharap Film Indonesia Makin Berkualitas
Ketua Umum PARFI’56 Marcella Zalianty (Foto:Dok)
 
Perayaan Hari Film Nasional merupakan momen yang penting bagi komunitas perfilman Indonesia. Utamanya untuk bersatu dan merayakan keberagaman dan kekayaan budaya yang dihasilkan oleh industri film nasional. 
 
Apa yang dilakukan PARFI’56 dalam perayaan Hari Film Nasional 2024 ini merupakan langkah positif untuk menempatkan film Indonesia yang berjaya dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Untuk amplifikasi dan suksesnya gerakan semacam ini tidak lepas dari peran media, dan PARFI’56 bekerja sama dengan berbagai pihak, di antaranya Kemenparekraf dan Kemendikbudristek. 
 
Baca juga: Harapan Para Sineas di Hari Film Nasional

 
"Harapan kami dari PARFI‘56 dan entitas perfilman dengan gerakan semacam ini dapat membangkitkan antusias dan kecintaan masyarakat terhadap film Indonesia yang pada akhirnya melalui film dapat menjadi perekat persatuan di masyarakat yang berbudaya dan kreatif,” tutur Marcella Zalianty.
 
Hari Film Nasional ditetapkan dalam upaya meningkatkan kepercayaan diri, motivasi para insan film Indonesia serta untuk meningkatkan prestasi yang mampu mengangkat derajat film Indonesia secara regional, nasional, dan internasional. Sejak itu, setiap 30 Maret diperingati sebagai Hari Film Nasional. Penetapan 30 Maret sebagai Hari Film Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1999. Sebab pada tanggal 30 Maret 1950 untuk pertama kalinya sebuah film diproduksi oleh perusahaan Indonesia dan disutradarai oleh orang Indonesia, H. Usmar Ismail.
 
Dalam Keppres yang ditandatangani oleh Presiden RI Bacharuddin Jusuf Habibie (B. J. Habibie) pada 29 Maret 1999 itu disebutkan bahwa 30 Maret ditetapkan sebagai Hari Film Nasional. Dan Hari Film Nasional bukan merupakan hari libur nasional. Perayaan ini sering kali diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk pemutaran film-film klasik Indonesia. Ada pula diskusi panel dengan sineas-sineas ternama, pemberian penghargaan kepada para profesional perfilman, serta berbagai kegiatan lainnya yang bertujuan untuk mempromosikan industri film nasional. Juga menghargai kontribusinya terhadap budaya Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan