Prestasi ini melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh film The Raid (2012) selama 13 tahun dengan 1,84 juta penonton.
Kesuksesan Pengepungan di Bukit Duri juga menandai pencapaian genre action thriller di Indonesia, yang sebelumnya kurang mendapat perhatian dari penonton lokal.
Dengan keberhasilan film ini, muncul harapan baru bagi industri perfilman Indonesia yang kini semakin terbuka pada berbagai genre, termasuk aksi dan thriller.
| baca juga: |
Sebelumnya, Joko Anwar juga sukses dalam genre aksi melalui film superhero Gundala (2019). Pengepungan di Bukit Duri menjadi film yang sangat penting dalam 20 tahun karier penyutradaraan Joko Anwar.
Film ini juga memicu perbincangan dan refleksi tentang dinamika sosial saat ini di dunia maya. Isu yang diangkat film ini telah mendorong berbagai diskusi publik bahkan sebelum dan selama penayangannya.
Pengepungan di Bukit Duri merupakan produksi bersama antara Come and See Pictures dan studio Hollywood Amazon MGM Studios. Dalam film ini, Joko Anwar tidak hanya menulis dan menyutradarai, tetapi juga menjadi produser dan penyunting gambar.
Joko Anwar juga kembali bekerja sama dengan tim lamanya, termasuk sinematografer Jaisal Tanjung dan komposer Aghi Narottama.
Film ini juga menampilkan banyak talenta muda berbakat Indonesia di samping aktor-aktor ternama seperti Morgan Oey, Hana Pritashata Malasan, Kiki Narendra, dan Landung Simatupang. Beberapa aktor muda yang terlibat antara lain Omara Esteghlal, Endy Arfian, Fatih Unru, dan Satine Zaneta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
