Tim Produksi Emilia Perez, 5 Januari 2025. (Robyn Beck / AFP)
Tim Produksi Emilia Perez, 5 Januari 2025. (Robyn Beck / AFP)

Menangkan Nominasi Oscar Terbanyak, Emilia Pérez Tuai Banyak Reaksi Negatif

Riza Aslam Khaeron • 24 Januari 2025 16:35
Jakarta: Pada 23 Januari 2025, film musikal kontroversial Emilia Pérez memimpin nominasi Oscar dengan 13 kategori.
 
Disutradarai oleh Jacques Audiard dan dibintangi oleh Karla Sofía Gascón, Zoe Saldaña, serta Selena Gomez, film ini menjadi sorotan karena mengeksplorasi identitas trans dan narasi kriminal dalam balutan musikal.
 
Namun, meskipun meraih prestasi besar, film ini juga menuai kritik tajam dari banyak pihak.
 

Emilia Pérez Pimpin Nominasi Oscar 2025

Emilia Pérez, produksi Netflix, menjadi sorotan utama dalam nominasi Oscar 2025 dengan memimpin perolehan nominasi di 13 kategori.

Selain menjadi film berbahasa non-Inggris dengan rekor terbanyak sepanjang sejarah, film ini juga mengalahkan kandidat kuat lainnya seperti The Brutalist dan Wicked, yang masing-masing meraih 10 nominasi.
 
The New York Times menyebut pencapaian ini sebagai "penghargaan atas keberanian naratif," meskipun tanggapan dari audiens mainstream tetap beragam.
 
Karla Sofía Gascón mencatat sejarah sebagai aktris trans pertama yang dinominasikan untuk kategori Aktris Terbaik.
 
Selain itu, Zoe Saldaña juga mendapat nominasi Aktris Pendukung Terbaik, sementara Jacques Audiard dinominasikan untuk Sutradara Terbaik. Namun, kemenangan ini tidak sepenuhnya diterima dengan baik.
 

Kritik Tajam terhadap Film

Film ini dibintangi oleh Karla Sofía Gascón sebagai seorang narco yang kejam yang, setelah bertransisi menjadi seorang wanita, membantu keluarga korban yang hilang.
 
Film ini juga menampilkan bintang "Avatar" Zoe Saldaña, penyanyi-aktris Selena Gomez, dan aktris Meksiko Adriana Paz.

Banyak kritikus menilai film ini terlalu ambisius namun gagal mengeksekusi narasi dengan baik. "Daripada memperkuat narasi film, musiknya justru menjadi distraksi yang keras dan terasa seperti gimmick," tulis Jack Hamilton dari Slate.
 
Komentar serupa juga datang dari Alonso H, seorang pengguna Rotten Tomatoes yang menyebutkan bahwa aksen dalam lagu-lagu film ini "terdengar seperti parodi, dengan bahasa Spanyol yang buruk dan tidak autentik."
 
Sejumlah kritikus lain menyoroti representasi budaya Meksiko yang dianggap dangkal dan tidak menghormati kompleksitas isu-isu terkait perang narkoba dan kartel.
 
Carlos A. di Rotten Tomatoes menulis bahwa film ini terkesan seperti "produksi yang hanya bersandar pada stereotip tanpa menyentuh realitas."
 
Gustavo Arellano dari Los Angeles Times menambahkan bahwa musikal ini tidak menawarkan kritik sosial yang mendalam dan justru memperburuk narasi stereotip tentang Meksiko sebagai negara yang identik dengan kekerasan kartel.
 
Meskipun mencoba menggabungkan elemen-elemen transgresif ala "Wicked" atau "Les Misérables," hasilnya terasa hambar dan terjebak dalam stereotip narco klasik.
 

Selain itu, GLAAD juga mengkritik penggambaran identitas trans dalam film ini sebagai "sangat retrograde," dengan beberapa adegan seperti pasien yang berteriak "Vaginoplasty!" dan "Penoplasty!" yang dianggap tidak sensitif.

Dikarenakan premis plot film ini, banyak kritik juga muncul dari negara Mexico yang menjadi setting film.

Di Mexico City, film ini dituding "mengkomodifikasi penderitaan akibat kekerasan narkoba." Sebuah petisi di Change.org yang telah ditandatangani lebih dari 11.000 orang menyebut film ini "tidak sensitif terhadap ribuan keluarga yang kehilangan orang tercinta karena kekerasan kartel."
 
Angie Orozco, ibu dari salah satu korban hilang, menyatakan bahwa "film ini seharusnya mendekati isu ini dengan cara yang lebih menghormati," melansir AFP
 

Respons Penonton dan Media Sosial

Reaksi penonton di media sosial juga tidak kalah panas. Banyak pengguna Reddit di forum Oscar mengkritik jumlah nominasi Emilia Pérez yang dianggap "berlebihan" dan "tidak pantas."
 
Salah satu komentar menyebutkan, "Tidak ada seorang pun yang akan mengingat film ini 10 tahun dari sekarang."
 
Di Rotten Tomatoes, skor Tomatometer film ini berada di angka 76%, sementara skor Popcornmeter hanya 31%, yang mencerminkan perbedaan besar antara penilaian kritikus dan penonton.
 
Beberapa pengguna menyebutkan bahwa film ini "terasa seperti eksperimen gagal" dengan lagu-lagu yang "tidak mendukung narasi" dan "dialog yang terasa seperti terjemahan Google."
 
Namun, ada juga yang membela film ini atas keberaniannya mengambil risiko. "Film ini mungkin tidak sempurna, tetapi ia mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya," tulis Mario M. di Rotten Tomatoes.
 
Menurutnya, keberanian Jacques Audiard untuk menggabungkan elemen-elemen yang tidak konvensional layak diapresiasi.
 

Kontroversi di Balik Kesuksesan

Meskipun mendapatkan nominasi terbanyak, banyak pengamat industri memprediksi Emilia Pérez akan kesulitan memenangkan penghargaan utama. Salah satu pengguna Reddit menyebut,
 
"Film ini kemungkinan besar akan pulang tanpa piala. Harapannya hanya pada kategori Lagu Terbaik dan Aktris Pendukung Terbaik, tetapi saingannya sangat kuat."
 
Nominasi ini juga memicu diskusi tentang arah Oscar yang semakin politis. The New York Times mencatat bahwa "Oscar tahun ini dipenuhi oleh film-film dengan politik progresif yang kuat," yang meskipun menarik perhatian, belum tentu diterima dengan baik oleh audiens global.
 
Audiard, di sisi lain, sempat menyatakan bahwa ia lebih memilih "menulis legenda daripada fakta" dalam menggambarkan cerita Meksiko, sebuah pendekatan yang menuai kontroversi dari kritikus dan intelektual.
 
Kesuksesan Emilia Pérez dalam meraih 13 nominasi Oscar mencerminkan apresiasi terhadap inovasi dan keberanian dalam bercerita. Namun, reaksi beragam dari kritikus dan penonton menunjukkan bahwa pengakuan industri tidak selalu sejalan dengan penerimaan publik.
 
Film ini akan terus menjadi bahan diskusi, baik sebagai karya seni maupun fenomena budaya dalam lanskap perfilman global.
 
Baca Juga:
Daftar Lengkap Nominasi Piala Oscar 2025
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan