“Film adalah cara terbaik untuk berbagi cerita dan belajar lebih banyak tentang budaya lain,” kata Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Allaster Cox, melalui siaran pers yang diterima Medcom.id.
Kini di tahun kelimanya, FSAI 2020 akan dibuka di Jakarta, Surabaya, Makassar, Mataram, Bandung, dan Yogyakarta. Film perdana yang akan diputar ialah Top End Wedding. Film ini mengisahkan sebuah komedi romantis yang mengambil lokasi di wilayah Northern Territory Australia.
"Kita juga akan memutar film drama keluarga yang menceritakan kisah penduduk Asli Australia berjudul Emu Runner. Film ini akan diputar di Jakarta dan Lombok," Allaster Cox memaparkan.
Film Australia lainnya yang akan diputar termasuk pada kategori thriller psikologis, Angel of Mine, dan film dokumenter fitur inovatif, 2040. Festival itu juga akan memutat film horor yang diakui secara internasional berjudul The Babadook.
“Pilihan film Australia dan Indonesia tahun ini menunjukkan keragaman dari kedua negara kita, serta kekayaan bakat kreatif kita. FSAI 2020 adalah acara utama dari rangkaian program Australia Connect kami yang menarik," ucapnya.
FSAI 2020 juga kembali menampilkan film-film andalan oleh alumni Australia Indonesia guna merayakan hubungan dekat antara Australia dan Indonesia dalam ranah film. Film yang akan diputar ialah Susi Susanti – Love All, yang digarap produser eksekutif Daniel Mananta.
"Dia merupakan alumni Australia yang juga merupakan Sahabat FSAI Tahun ini," terang dia.
Dua film terbaru dari produser Mira Lesmana, Bebas dan Kulari Ke Pantai, juga akan ditampilkan. Allaster Cox mengatakan, penonton yang berniat menyaksikan film-film tersebut bisa mendapatkannya di fsai2020.eventbrite.com secara gratis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News