"Yang bisa gue ceritakan sedikit sekali. Intinya, ini film tentang perempuan dan persepsi terhadap dirinya, terutama dari segi fisik. (Materi) bukunya soal penerimaan diri perempuan," kata Ernest kepada Medcom.id di kawasan Cipete, Selasa, 19 Februari 2019.
Ernest menyebut bahwa biasanya, ketimbang lelaki, perempuan lebih mudah terbebani pikiran konsep tubuh ideal. Lelaki dengan perut buncit, misalnya, lebih cuek ketimbang perempuan dengan perut buncit.
"Pusaran ceritanya di masalah itu, seberapa jauh lo akan membuat diri lo berubah dan menjadi sempurna, dan apakah itu yang akan lo cari," tuturnya.
Seperti film-film Ernest sebelumnya, film adaptasi Imperfect ini akan mulai syuting pada September. Film dijadwalkan rilis pada Desember 2019.
Pemain belum bisa dipastikan karena masih dalam tahap pengerjaan naskah. Judul resmi filmnya juga masih dibicarakan, apakah sesuai judul buku atau mencari judul baru.
Ini menjadi proyek film kelima Ernest sebagai sutradara di bawah naungan Starvision Plus. Sejak film pertama Ngenest, jadwal rilis film garapan Ernest selalu bulan Desember. Pada Oktober 2017, Ernest pernah bercerita bahwa dia telah dikontrak Starvision untuk membuat satu film setiap tahun hingga 2019.
Film-film Ernest terhitung sukses secara komersial. Setelah Ngenest pada 2015 dengan capaian penjualan tiket 785 ribu lembar, tiga film berikutnya mencapai angka penjualan 1,5 juta hingga 2,7 juta lembar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News