Film Riba (Foto: instagram)
Film Riba (Foto: instagram)

Dibintangi Fanny Ghassani, Film Getih Anak Ganti Judul Jadi Riba

Elang Riki Yanuar • 16 Oktober 2025 07:00
Jakarta: Rumah produksi Verona Films mengumumkan perubahan judul film perdananya yang semula berjudul Getih Anak menjadi Riba. Film horor garapan sutradara Adhe Dharmastriya ini diangkat dari kisah nyata yang ditulis dalam bentuk thread berjudul "Getih Anak" di akun @mitologue di media sosial X
 
Pergantian judul merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh Verona Films. Judul Getih Anak dirasa terlalu menekankan kesan horor yang eksplisit. Sementara cerita yang diangkat dalam film ini lebih menyentuh soal isu sosial yang sedang ramai terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. 
 
"Kami ingin penonton film Indonesia merasakan horor yang tidak hanya datang dari sosok makhluk gaib, tetapi juga dari dosa dan karma yang tak terhindarkan," kata Titin Suryani selaku produser.

Film ini berkisah tentang kisah tragis sepasang suami istri yang terjerat utang. Demi menyelamatkan usaha keluarganya, sang suami nekat meminjam uang dari sumber misterius yang memberlakukan bunga mencekik. 
 
Apa yang semula tampak sebagai solusi, berubah menjadi malapetaka. Satu per satu kejadian aneh menimpa rumah mereka. Mulai dari suara tangisan bayi yang tak pernah lahir, bayangan samar di pojok ruangan, hingga mimpi buruk yang seolah menuntut balas. 
 
"Karakter aku ini adalah seorang istri yang memang sebenarnya tidak pernah mengalami kesulitan yang secara mendalam sebelum menikah. Kepribadian dia itu sangat pragmatis, kurang percaya sama hal-hal yang mistis. Dia sangat mencintai, menyayangi, tulus aja ke suaminya tanpa ada dugaan apa-apa atau curiga apa-apa gitu," kata Fanny Ghassani
Film Riba dibintangi Fanny Ghassani, Ibrahim Risyad, Wafda Saifan, Jajang C. Noer, Pritt Timothy, hingga pemain cilik Kevin Danu dan Emilat Morshedy. Film Riba dijadwalkan tayang di bioskop pada 4 Desember 2025. 
 
"Jadi yang sedikit mau saya sampaikan bahwa film Riba itu bukan hanya sekedar kisah seram atau horror atau teror hantu atau jumpscare, tapi juga horor yang berdekatan berasal dari rasa bersalah, dosa, dan konsekuensi fatal akibat keputusan yang salah. Nah itu kan yang sering terjadi di sekitar kita," kata Sutradara Adhe Dharmastriya. 
 
Fanny pun menyebut film ini juga membawa pesan moral yang kuat tentang praktik ekonomi yang dilarang agama. Riba juga coba memperingatkan bahaya dari jebakan utang berbunga tinggi yang tidak hanya menghancurkan finansial, tetapi juga keharmonisan keluarga dan batin manusia. 
 
“Film ini mengingatkan kita akan bahaya dari terjebak dalam utang yang bisa menghancurkan kebahagiaan," tutup Titin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan